BLEU HOUSE Mengajak Berdansa 70-an Lewat Single Terbarunya, “Dramatic”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Grup pop asal Bandung, BLEU HOUSE, kembali dengan single terbarunya berjudul “Dramatic”. Menjadi sequel dari single “Waste My Time” (2018), lagu ini merepresentasikan identitas terkini dari trio Mamoy, Silfitha, dan Ratih Putria , sekaligus penanda akan dirilisnya album penuh mereka dalam waktu dekat.

Silfitha selaku lead vocalist pada lagu ini menyatakan bahwa “Dramatic” adalah sisi perempuan dari kisah hubungan yang diceritakan sejak “Waste My Time”. “Setiap relationship pasti punya dua sisi cerita. Di lagu ini, kami memposisikan ‘Dramatic’ sebagai sisi perempuan yang superior, tajam, dan tangguh, sedangkan ‘Waste My time’ justru yang lebih cengeng dan sentimentil,” tuturnya.

Tema tersebut pula yang semakin meyakinkan Mamoy untuk semakin memasukkan unsur disco dan Motown ala 70-an di lagu ini. “Ada nuansa yang tidak selalu bisa dijelaskan dengan kata-kata, namun sangat khas, ketika membahas cerita dari sisi perempuan dalam sebuah relationship. Menurutku, itu sama dengan gaya musik tahun 70-an yang iconic dan berkarakter. Ini adalah BLEU HOUSE sekarang,” ungkap Mamoy.

Sejak awal kehadirannya di kancah musik, BLEU HOUSE memang banyak terinfluens dari musik big pop tahun 60-70an, yang kemudian dikombinasikan dengan unsur psychedelic hingga groove masa kini. Estetika ini terus terpancar hingga single “Fall in Love” (2020) lalu. Bahkan BLEU HOUSE sempat mendaur ulang secara resmi lagu “I’m Coming Out” milik penyanyi asal Amerika Serikat, Diana Ross.

“Dramatic” sudah bisa didengarkan di seluruh dapat didengarkan di semua platform streaming per tanggal Jumat, 20 Agustus 2021. BLEU HOUSE pun berjanji akan melengkapi lagu ini dengan musik video dalam waktu dekat.

‘only in my dreams’, Lagu Persembahan lullaboy Untuk Sang Ibunda

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Bernard Dinata atau yang lebih dikenal dengan nama lullaboy adalah penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser asal Indonesia dengan basis di Singapore. Musisi yang merupakan lulusan dari Berklee College of Music sekaligus sempat magang di YG Entertainment ini telah berkarier di dunia musik dengan merilis beberapa karya miliknya sejak tahun 2016 dengan merilisnya melalui media social.

Lagu-lagu lullaboy kini telah di streaming sebanyak lebih dari 8,8 juta kali dengan rata-rata pendengar mencapai angka fantastis 600.000 user tiap bulannya. Kini, lullaboy juga telah memiliki komunitas penggemar yang setia, diapun sempat di-featured dalam playlist Spotify Radar Singapore dan Malaysia untuk mewakili Singapore dan Indonesia.

Tidak berhenti disana, lullaboy juga sempat hampir berada di puncak playlist yang menjadi barometer perkembangan di Asia Pacific, It’s A Hit dan menjadi artis Singapore pertama yang berhasil mencapai posisi tersebut. Seakan ingin untuk memantapkan langkahnya di dunia musik dengan menjadi representasi baik untuk Indonesia dan Singapore, lullaboy kini menghadirkan balada piano ala dirinya berjudul ‘only in my dreams’.

‘only in my dreams’ diciptakan oleh lullaboy sebagai persembahan special untuk sang Ibu. Lagu ini terinspirasi di moment adu argument antara dirinya dengan sang ibunda. Rasa bersalah dan tidak nyaman yang hadir selepas perselisihan dengan Ibunya inilah yang mendorongnya untuk menulis lagu ini. Di lagu ini, lullaboy berusaha mengatakan hal-hal yang sebenarnya dia ingin sampaikan ke Ibunya, sehingga lagu ini jauh terasa lebih personal dibanding lagu-lagu lullaboy sebelumnya.

Dalam pembuatannya, lullaboy turut dibantu oleh teman satu alumni di Berklee College of Music, Justin Adijanto sebagai Produser, dan Mixing oleh Ano Stevano yang juga sempat me-mixing lagu dari musisi- musisi besar Indonesia seperti Afgan, Raisa, Isyana, hingga Ramengvrl. ‘only in my dreams’ dapat digambarkan sebagai lagu yang secara bertahap membuat kita merasakan perasaan terdalam yang dituangkan lullaboy lengkap dengan nuansa orchestra serta harmony yang manis.

Lullaboy memang tumbuh besar dengan mempelajari tentang bagaimana mengekspresikan dirinya, sekaligus menjadi rentan dalam musik gospel dan emo. Memadukan musik emosional pop dan R&B, lullaboy berhasil membuat lagu yang cocok untuk hari yang cerah hingga malam yang sepi. Bahkan, di tiap lagunya, penikmat musik dapat merasakan sesuatu yang baru tapi tetap merasakan emosi yang familiar di dalamnya. Lagu ini merupakan track ke 9 dari total 12 track yang akan ada di album debut milik lullaboy, yang rencananya akan dirilis di akhir tahun. (*)

Cerita Noui Kerinduan Akan Sebuah Rumah Lewat Single “Hometonone”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sebelumnya merilis “everytime we fall” dengan Wonderland Records / Universal Music Indonesia, noui kini kembali hadir dengan single keduanya “hometonone” pada 13 Agustus 2021.

Noui pertama kali memulai perjalanan menyanyinya melalui internet, di mana dia biasa membuat cover lagu di saluran YouTube-nya. Dengan kecintaannya pada seni, serta hobinya dalam menyanyi-menulis lagu dan menulis puisi, ia kemudian mulai menulis lagu-lagunya sendiri. Sebagai seseorang yang berfokus pada sisi baik dari sebuah tragedi, noui ingin meningkatkan kesadaran dan mendorong orang untuk meromantisasi dan menghargai setiap momen yang mereka miliki dalam hidup. Dengan sedikit sentuhan filosofi dalam musiknya, ia berharap dapat memberikan semacam harapan dan persahabatan bagi para pendengarnya, atau bahkan mengubah cara mereka hidup dan memandang sesuatu melalui musiknya. Oleh karena itu, dia selalu memasukkan makna tersembunyi dalam lagu-lagunya, kebanyakan tentang kebenaran keberadaan, momen, dan kegilaan, seperti dalam single sebelumnya “everytime we fall” 

Melalui single terbarunya, “hometonone”, noui membawakan ide tentang menemukan arti rumah dan menemukan kedamaian ditengah ketidakpastian. Hidup memang penuh dengan kejutan dan terkadang tak jarang kejutan tersebut menghasilkan situasi yang tidak diinginkan. Seseorang dapat merasa seolah-olah mereka tidak memiliki rumah ketika mereka dipaksa untuk menyendiri. Ini adalah saat dimana mereka akan mulai mencari arti dari apa pun yang ia anggap sebagai rumah.

Ketika seseorang mulai menjelajah ke hal yang tidak diketahui dan menyadari betapa kecil dirinya, mereka mungkin mulai bertanya-tanya apa arti rumah sebenarnya. Apakah rumah adalah surga, apakah sebuah tujuan akhir, apakah rumah adalah sesuatu yang nyata? Apakah suatu hal dapat membawa seseorang untuk pulang di penghujung hari? Mungkin iya, mungkin tidak, dan menemukan kedamaian di tengah pertanyaan itu.

Sebuah lagu yang terbuka untuk interpretasi, “hometonone” yang melankolis dan penuh perasaan ini mengajak pendengarnya untuk mencari apakah arti rumah untuk diri mereka dan apakah mereka telah menemukannya.

“hometonone” ditulis oleh noui sendiri, dan diproduseri oleh Heiakim, dan akan dirilis pada 13 Agustus 2021 melalui DSP dengan video lirik pada hari yang sama melalui kanal YouTube noui. (*)

Tulus Rilis Lagu Baru Berjudul “Ingkar”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ruang gerak yang saat ini sedang sempit, tidak membatasi luasnya ruang kolaborasi dalam proses penciptaan karya baru ini. Proses berkarya sepenuhnya beralih pada pemanfaatan teknologi.

Ari Renaldi, produser cemerlang yang telah menghasilkan multiple karya bersama Tulus, membangun aransemen dan berkolaborasi bersama Erwin Gutawa, komponis Indonesia yang brilian.

September tahun ini, akan menjadi tahun ke-sepuluh perjalanan musik Tulus. Lagu ini juga menjadi tanda, dimulainya proses Tulus menuju karya album berikutnya. Sebuah marka dasawarsa perjalanan tersebut. Karya baru, terus dan sedang dalam proses penciptaan.

Karya ini juga dirilis bersama dengan video Tulus menyanyikan langsung lagu “Ingkar”, di depan sebuah instalasi seni. Berkolaborasi dengan Bandu Darmawan, seorang perupa multimedia. Kolaborasi yang luas, di tengah ruang gerak yang sedang sempit.

Saat ini lagu “Ingkar” sudah dapat disimak, di berbagai toko musik digital. Dengan bangga, kami mempersembahkan, “Ingkar”. Semoga berkenan. (*)

Kolaborasi Lima Penyanyi dan Musisi di Ressonited Hadirkan Rilis Ulang Lagu ‘Zamrud Khatulistiwa’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Resso, aplikasi streaming musik sosial, merayakan hari Kemerdekaan RI yang ke-76 di tengah pandemi dengan meluncurkan kampanye ‘Bersama Musik Dibawa Asik’ yang ditandai dengan merilis lagu legendaris ‘Zamrud Khatulistiwa’.

Lagu yang telah diaransemen ulang oleh Dipha Barus dan dinyanyikan bersama oleh Rossa, Kunto Aji, Rayi Putra dan Aurelie, saat ini hanya dapat diakses di Resso.

Diza Anindita, Head of Marketing Resso Indonesia mengatakan, Ressonited merupakan program spesial di Resso untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia. Di masa pandemi ini, tentunya banyak sekali tantangan-tantangan yang harus dihadapi semua pihak, tanpa terkecuali.

Baca Juga : Dengan Mengusung Tema “The Seeds”, FLAVS Festival Kembali Hadir Di Tahun 2021

“Melalui kampanye Bersama Musik Dibawa Asik, kami ingin membangkitkan semangat dan optimisme untuk  menghadapi situasi yang memprihatinkan dan penuh ketidaknyamanan ini melalui  musik,” ujar Diza. 

Lagu ‘Zamrud Khatulistiwa’ ditulis oleh Guruh Soekarno Putra dan dinyanyikan oleh Keenan Nasution pada tahun 1978, sebelum akhirnya dipopulerkan oleh penyanyi legendaris Chrisye pada tahun 1996.

“Lirik lagu ini sarat dengan kekaguman dan puji syukur yang mencerminkan rasa kebanggaan  terhadap Indonesia, yang indah dan kaya serta sarat keberagaman,  baik alamnya, suku bangsanya, bahasanya dan seni budayanya,” terang Diza mengapa memilih lagu ini untuk Ressonited. 

Dengan Mengusung Tema “The Seeds”, FLAVS Festival Kembali Hadir Di Tahun 2021

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tak terasa telah genap satu tahun berlalu gelaran perdana FLAVS – A Hip hop, Soul, R&B Festival 2020 berjalan dengan sukses dan seru. Sebuah festival yang kala itu terpaksa beralih ke format virtual karena pandemi, tak turut mengendorkan kespektakuleran FLAVS Festival yang saat itu menghadirkan musisi-musisi legendaris hingga musisi muda ranah hiphop, soul, r&b terbaik tanah air.

Di tahun 2021, promotor Visicita Network tak gentar untuk kembali memberikan karya pertunjukan live virtual FLAVS – A Hiphop, Soul, R&B Festival yang direncanakan malam puncaknya akan terlaksana pada tanggal 30 – 31 Oktober 2021 mendatang dengan mengusung tema “The Seeds”. Tema ini diangkat dengan semangat meregenerasi masa depan hip hop, soul dan r&b Indonesia yang akan membuat ekosistem hidup dan lebih besar.

“FLAVS harus tetap jalan dalam kondisi apapun agar semangat kultur hip hop ini terus membara di seluruh Indonesia. Gelaran kali ini juga menjadi ajang buat talenta muda seantero nusantara yang berbakat untuk unjuk gigi berbarengan dengan para musisi yang sudah senior”. Ujar M. Riza selaku Festival Director FLAVS Festival.

Seperti halnya ciri khas FLAVS yang tak hanya sekedar menyajikan pertunjukan musik, nantinya seluruh penikmat dan pelaku hip hop juga dapat turut berpartisipasi dalam sajian program kompetisi yang dapat diikuti secara virtual. Sebagai langkah pembuka FLAVS Festival akan menyelenggarakan beragam kompetisi virtual, seperti DJ Battle, Graffiti, B-boy/B-girl Battle, Open Style Battle, dan Freestyle Rap Session yang dapat diikuti oleh seluruh pegiat dan pelaku dari seluruh nusantara melalui kanal Instagram mulai dari tanggal 14 Agustus sampai dengan bulan September. Nantinya peserta pemenang berhak untuk tampil di acara puncak FLAVS Festival di Oktober mendatang dan berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai serta paket dari sponsor FLAVS 2021.

“FLAVS tidak hanya tentang musik. Ini tentang beragam elemen penting dalam kultur Hip Hop yaitu Rap, DJ, Breaking dan Graffiti. Dengan pre-event kompetisi yang dilakukan secara online ini, memungkinkan FLAVS menjaring bibit-bibit baru yang bermunculan dari Sabang sampai Merauke. Harapannya mereka semakin bisa terekspose dan berkembang tidak cuma di daerah asalnya tapi juga secara nasional dengan membawa keunikan cerita dan karakter masing-masing” Ujar Yacko selaku Program Director FLAVS Festival.

Kehadiran FLAVS sebagai festival berpengaruh di Indonesia dapat diibaratkan seperti siklus makhluk hidup. Lahir di tahun 2020 untuk bertumbuh, dan kali ini di tahun 2021 adalah waktunya berkembang dan meregenerasi bakat-bakat baru baru punggawa hip hop, soul r&b di tanah air. Sejalan dengan langkah FLAVS melalui rangkaian program FLAVS Nu Icon yang telah rampung terlaksana pada bulan Juni 2021 lalu dengan membawa talenta baru yaitu Negatif1 (Manado), Rizy & Windy (Aceh), Fandawwaw & Fandowwow (Jogja), serta VGT Remco (Papua).

Di bulan September mendatang, FLAVS Festival akan juga akan memberikan sebuah pertunjukan pemanasan bertajuk “GEMAH RIPAH LOH SYMPHONY”, adalah pertunjukan musik kontemporer yang menampilkan musisi-musisi hip hop Jogjakarta dengan pengiring berkonsepkan musik orchestra oleh para punggawa kolektif hip hop HELL HOUSE JOGJA.

Nantinya acara ini dapat disaksikan secara gratis melalui website www.visinetshow.com Gelaran malam puncak FLAVS Festival di tanggal 30-31 Oktober 2021 akan turut menghadirkan puluhan musisi hip hop, soul, r&b terbaik dan terkurasi dari berbagai daerah dan komunitas di Indonesia yang akan diumumkan secara spesial pada bulan Oktober mendatang.

“Dengan hadirnya konsep virtual, tidak ada lagi batasan tempat dan waktu untuk menikmati FLAVS Festival 2021. Semua dapat menyaksikan FLAVS meski berada di ujung dunia sekalipun.” Ujan Tri Sasongko S selaku Technical Director FLAVS Festival. Bersiaplah untuk datang ke FLAVS Festival 2021 – “Where every seed creates diverse stories and sounds” (*)

Melalui Semangat Bersatu Untuk Merdeka, IM3 Ooredoo Hadirkan GERAI ONLINE Indosat Ooredoo

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Perayaan kemerdekaan Indonesia kembali masih harus diperingati di tengah situasi pandemi yang sama seperti tahun sebelumnya. Namun terdapat satu hal yang tetap patut kita rayakan yaitu, Persatuan. Hal ini tercermin dengan bersatunya masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk saling membantu pihak-pihak yang lebih membutuhkan baik dalam aspek kesehatan, ekonomi, maupun kesejahteraan agar dapat tetap bertahan. Sejak masa perjuangan dahulu, bangsa kita sudah dikenal sebagai bangsa pejuang yang punya satu tujuan; Merdeka.

Hingga di masa sekarang ini, arti merdeka bagi kita dapat diartikan sebagai bentuk kebebasan dan kemudahan dalam mengatasi setiap tantangan yang kita hadapi. Kita Bersatu untuk Merdeka. Didasari dengan semangat persatuan tersebut, di momen kemerdekaan ini IM3 Ooredoo meluncurkan sebuah kampanye bertajuk Bersatu Untuk Merdeka, yang mengajak kita untuk dapat bahu-membahu dan mengapresiasi siapa pun di sekitar kita yang telah menunjukkan semangat Bersatu Untuk Merdeka.

Melalui kampanye ini juga, IM3 Ooredoo sebagai brand yang ingin turut berperan membantu masyarakat untuk bersatu dan bertahan, menghadirkan “GERAI ONLINE Indosat Ooredoo” yang memberikan kemudahan akses bagi pelanggan, terutama di masa pembatasan kegiatan masyarakat, dengan menyatukan berbagai produk dan layanan telekomunikasi digital dalam satu tempat. GERAI ONLINE Indosat Ooredoo menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses melalui im3ooredoo.com/geraionline, mulai dari beli kartu perdana Prabayar, Pascabayar, dan Propaid, isi ulang pulsa, bayar tagihan Pascabayar, beli paket data, hingga menukar kartu 3G ke 4G.

Ritesh Kumar Singh, Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo mengatakan, “IM3 Ooredoo percaya dengan menjunjung semangat persatuan, kita dapat bersama-sama mengatasi setiap tantangan yang dihadapi. Untuk itu, IM3 Ooredoo selalu berinovasi menghadirkan layanan telekomunikasi dan digital yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, terlebih di masa pandemi ini. Melalui semangat Bersatu Untuk Merdeka, kami hadirkan GERAI ONLINE Indosat Ooredoo sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, karena melalui GERAI ONLINE Indosat Ooredoo, pelanggan dapat menikmati kemudahan akses berbagai layanan telekomunikasi dan digital dalam satu tempat dengan aman dan nyaman, tanpa perlu meninggalkan rumah”.

Melalui kampanye Bersatu Untuk Merdeka, IM3 Ooredoo juga ingin menginspirasi masyarakat dengan pertama kalinya menampilkan kolaborasi lintas generasi antara Baskara Putra (Hindia), Rendy Pandugo, dan Petra Sihombing, yang mewakili generasi muda Indonesia dengan Iwan Fals sebagai representasi musisi generasi senior. Kolaborasi ini dapat dinikmati dalam sebuah video kampanye yang berjudul “Satu-satu” yang dibawakan oleh Iwan Fals bersama Hindia, Rendy Pandugo, Petra Sihombing, yang diaransemen ulang oleh Petra Sihombing. Video kampanye tersebut juga menampilkan figur-figur yang mewakili berbagai kalangan yang bergerak saling membantu dan berjuang bersama, sehingga memberikan pesan bahwa kemerdekaan dapat dibangun dan diraih bersama-sama oleh lintas generasi dengan membawa semangat Bersatu Untuk Merdeka.

Mewakili para musisi yang berkolaborasi, Iwan Fals mengungkapkan, "Saya senang bisa menjadi bagian dari kampanye ini yang mengangkat kolaborasi lintas generasi sebagai salah satu bentuk persatuan yang menyuarakan semangat Bersatu Untuk Merdeka. Tentunya kami berharap pesan yang disampaikan melalui kolaborasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat agar tidak menyerah dan terus bersatu untuk bersama-sama berjuang.”

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kampanye Bersatu Untuk Merdeka dan GERAI ONLINE Indosat Ooredoo, dapat mengunjungi im3ooredoo.com/geraionline atau akun Instagram @im3ooredoo. Mari kita kobarkan semangat Bersatu Untuk Merdeka! (*)

“Break”, Single Kedua Zarisya Aziz Berisi Curahan Lelah Hatinya

WARTAMUSIK.com – Jakarta Jika hati sudah terlalu letih untuk bertahan, apakah kita masih bisa diberikan ruang untuk berhenti dan beristirahat sejenak? Single kedua dari Zarisya Aziz yang berjudul “Break” bercerita tentang sebuah perasaan mendalam akan lelahnya hati setelah menghadapi berbagai kegagalan hidup, dengan tidak ada seorang pun di sisi kita yang dapat memahami keadaan tersebut.

“Lagu ini sangat menggambarkan satu momen tertentu dalam hidup aku, dan aku yakin keadaan seperti ini juga pernah dirasakan oleh banyak orang. Melalui lagu Break aku ingin meyakinkan kepada teman-teman semua, bahwa kita tidak pernah sendiri dalam melewati masa-masa sulit, dan ada kalanya kita dapat meminta waktu untuk berhenti berlari dan rehat sejenak untuk menguatkan diri kembali,” ujar Zarisya Aziz.

Single “Break” ini diciptakan sendiri oleh Zarisya Aziz dengan dibantu oleh SOIN sebagai produser musiknya. Dengan cara Zarisya Aziz membawakan lagu ini, pendengar akan larut ke dalam rasa yang diciptakan. Break dapat menjadi “teman berbagi” untuk siapapun yang sedang lelah hatinya.

Zarisya Aziz adalah seorang penyanyi dan penulis lagu yang berasal dari Bandung. Mengawali karirnya di bidang musik pada tahun 2018 sebagai mezzo-soprano backing vocal untuk beberapa musisi di antaranya Diastika dan Band Angsa & Serigala, Zarisya Aziz sudah mencintai dunia musik sejak kecil.

Setelah merilis single pertamanya yang berjudul “Tentang Mimpi” pada tahun 2020 sebagai debut pertamanya dalam memasuki industri musik sebagai soloist profesional, Zarisya Aziz menulis single keduanya yang berjudul “Break” dengan genre Orchestral pop / Soul. “Break” dilantunkan dengan bahasa asing (Bahasa Inggris), tetapi Zarisya Aziz tetap menjaga ketulusan rasa dari lagu ini dengan menulisnya berdasarkan pengalaman dan perasaan yang ia alami dalam hidupnya. (*)

Di EP Terbarunya “Our Story”, Dru Chen Berikan Rasa Nyaman

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Produser serta penyanyi asal Australia, Dru Chen akan mengeluarkan EP dengan 4 lagu yang terdiri dari 2 lagu baru – Our Story dan Hold You, serta 2 lagu yang sudah dikeluarkan sebelumnya – Eiffel Tower dan Relay. Track utama, Our Story, adalah lagu dengan genre indie-pop yang menceritakan tentang semua aspek pengalaman manusia dan kerinduan akan penerimaan yang sering kita cari. Seperti yang Dru katakan, “When the people have gone and left the party, and you’re all alone once again; how do you cope

with the emptiness?”

Saat pertama kali mendengar, lagu ini menggambarkan semacam kegembiraan yang menenangkan yang anda rasakan ketika sedang bergaul dengan teman-teman yang sudah anda kenal selama bertahun-tahun lamanya. Dengan ritme yang mengalir dan alunan chord gitar yang manis, terasa sulit untuk tidak menganggukkan kepala saat mendengarnya. Namun, ketika mendengarkan liriknya lebih dalam, kita bisa mendengar makna yang lebih dalam – tentang kesendirian dan introspeksi yang mengikutinya.

Our Story ditulis oleh Joel Tan, Paul McMurray dan Dru Chen, serta diproduseri oleh Dru sendiri.

Seperti yang terlihat dalam liriknya “Drowning in sorrows / Is not for tomorrow / When laughter is borrowed / It’s no fun at all”, Our Story adalah jawaban atas kejujuran yang pahit yang ingin diatasi. Dengan kesabaran dan pengertian itu sendiri, sangat memungkinkan untuk kita memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu. Kita tidak bisa memahami kehancuran kita tapi kita bisa memperlambatnya, membiarkannya pulih dengan sendirinya.

“This song was my way of dealing with that feeling—that existential dread. It felt like therapy writing this song,” kata Dru, dan kita bisa mendengarnya dengan jelas pada saat produksi. Chord gitar yang berbeda dengan perkusi yang halus membantu para pendengar memahami lagu dengan cara yang ringan. Hal ini membuat anda merasa seperti walaupun anda di kamar tidur sendirian dengan headphones terpasang, anda tetap merasa aman karena tahu anda memiliki cinta dan diterima oleh keluarga, teman dan komunitas yang dekat di hati tanpa syarat. (*)

‘Intertwined’, Single Perdana Alya Syahrani Dalam Balutan Dreamy Pop

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sempat merilis single debutnya bulan September tahun lalu, kini, musisi muda asal Jakarta, Alya Syahranikembali menyapa penikmat musik dengan sebuah lagu terbarunya. Masih dengan lagu berbahasa Inggris, Alya menyajikan karya bernuansa dreamy pop ala dirinya lewat single berjudul ‘Intertwined’. Ini sekaligus karya pertamanya yang dirilis di tahun 2021.

‘Intertwined’ berkisah mengenai pengalaman pribadi Alya sendiri. “Lagu ini menceritakan tentang keraguan diri seseorang terhadap hubungan yang dijalaninya. Meski situasi sudah berbeda tidak seindah dulu, selalu ada alasan mengapa hubungan keduanya terus terjalin,” kisah penyanyi yang ngefans dengan Bruno Major ini. “Terkadang, mengakhiri hubungan dengan seseorang yang memiliki banyak kenangan tidaklah mudah, dan lagu ini menceritakan tentang situasi tersebut, ditemani dengan nada melankolis,” lanjutnya. Nuansa dreamy pop sengaja dipilih oleh Alyasebagai melodi dari lagu ini karena ada niatan dalam dirinya untuk menampilkan warna baru dan segar dibanding dengan single pertama yang dia rilis tahun lalu. Dalam penggarapan lagu ini, Alya mendapatkan dukungan penuh dari sang Produser, Khalishah Isyana. 

“Untuk teman-teman yang sedang berada di posisi yang sama dengan kisah yang kuangkat dalam lagu ini, semoga lagu ini dapat menjadi teman saat kalian merasakan keresahan,” ungkap Alya saat ditanya mengenai alasan orang-orang harus mendengarkan lagu ini. Selain itu, Alya juga ingin berpesan bahwa setiap orang yang datang ke kehidupan kita mempunyai ‘timing’nya masing-masing. Saat orang tersebut akan pergi, terkadang kita memang susah untuk merelakan, tapi kita harus terus berusaha merelakan apa yang sudah bukan lagi untuk diri kita, dan mencintai diri sendiri lebih dahulu. 

Seperti yang dikatakan sebelumnya, single ‘Intertwined’ ini adalah single pertama dari Alya yang dirilis di tahun2021. Rencananya, Alya Syahrani masih tetap akan merilis dan memproduksi singlesingle terbarunya ke depan, Alya juga berharap lagunya tetap dapat dinikmati dan menjadi teman untuk setiap penikmat musik di Indonesia atau di manapun berada. (*)

Exit mobile version