Kemenekraf dan Spotify Bahas Kolaborasi Pengembangan Industri Musik Digital Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengadakan pertemuan dengan Spotify untuk menjajaki peluang kolaborasi dalam mendukung pengembangan platform digital musik di Indonesia, Selasa, (18/2/2025), di Jakarta.

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, khususnya dalam subsektor musik.

Baca Juga : Lagu “Elegi Esok Pagi” Ebiet G. Ade Versi Terbaru Raih Tranding Music YouTube

Dalam kesempatan tersebut, Riefky menyampaikan bahwa BAPPENAS telah mengidentifikasi tujuh subsektor prioritas yang berpotensi besar, di antaranya kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, permainan, film-animasi-video, dan musik.

“Sektor musik adalah bagian penting dari ekonomi kreatif Indonesia, dan saya sangat yakin kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting, apalagi menikmati musik dari Spotify sudah menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia,” ujar Teuku Riefky.

Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, melihat pentingnya peran Spotify dalam mendukung promosi budaya Indonesia serta memberikan kesempatan kepada musisi indie untuk berkembang.

Wamen Irene menyarankan berbagai program kolaborasi dengan Spotify, seperti lokakarya, inkubasi branding musisi lokal, serta pemanfaatan data tren streaming untuk mendukung kebijakan yang memajukan musisi Indonesia.

Baca Juga : “Garam dan Madu (Sakit Dadaku)” Versi Sped Up Hasil Kolaborasi Tenxi, Jemsii, Naykilla, dan Mighty Records

Sementara itu, Director of Government Relations Spotify Asia Pacific Region, Vineeta Dixit, menyatakan bahwa Spotify berkomitmen untuk terus mendukung kesuksesan musisi Indonesia melalui berbagai program, seperti Spotify Wrapped, RADAR, dan EQUAL.

Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan jumlah kreator musik Indonesia sangat pesat, dengan lebih dari 33 persen kreator baru pada periode 2022-2023. “Spotify melihat pertumbuhan yang luar biasa dari kreator musik di Indonesia, termasuk genre populer seperti Pop Indonesia, Indie Indonesia, dan Pop Jawa,” pungkasnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Lagu “Elegi Esok Pagi” Ebiet G. Ade Versi Terbaru Raih Tranding Music YouTube

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Lagu “Elegi Esok Pagi” yang legendaris, yang pertama kali diperkenalkan oleh Ebiet G. Ade, kini hadir dalam versi baru yang semakin menyentuh hati. Bersama dua putranya, Adera dan Segara,

Ebiet G. Ade berhasil menghadirkan kolaborasi yang menggetarkan, meraih kesuksesan besar hanya dalam waktu singkat. Dalam tiga hari setelah perilisannya, lagu ini langsung meraih posisi #4 di trending music YouTube, membuktikan bahwa karya klasik miliknya masih sangat dicintai lintas generasi.

Baca Juga : Tama Yuri Hadirkan Single Baru “Jangan Menangis Lagi”, Cerita Tentang Toxic Relationship

Dengan aransemen yang lebih segar, namun tetap mempertahankan nuansa emosional yang khas, lagu ini mengusung pesan tentang hubungan keluarga yang kuat dan tak tergoyahkan, meski harus berpisah karena tuntutan hidup.

Kolaborasi antara Ebiet G. Ade, Adera, dan Segara yang melibatkan “tiga generasi dalam satu alunan nada” menambah kedalaman dan kehangatan pada lagu ini, menghadirkan harmoni yang tak tertandingi.

Tak hanya musiknya yang menggugah, video musik Elegi Esok Pagi juga semakin memperkuat pesan emosional dalam lagu ini. Kisah dalam video musik menggambarkan sebuah keluarga yang harus berpisah sementara karena tuntutan pekerjaan, namun akhirnya bisa kembali bersama, menciptakan momen yang penuh haru dan kehangatan.

Visual yang menyentuh ini memberikan gambaran nyata tentang kerinduan dan kebahagiaan keluarga yang kembali bersatu, mempererat ikatan antara lagu dan para pendengarnya.

Baca Juga : Yovie & Nuno Luncurkan Remake “Bunga Jiwaku” dengan Aransemen Baru

Elegi Esok Pagi versi terbaru ini bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah karya yang mampu menyentuh hati banyak orang dari berbagai kalangan usia. Dengan adanya kolaborasi antara generasi, lagu ini seolah menjadi jembatan penghubung antara masa lalu dan masa kini. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Ifan Seventeen Rilis Album Solo Pertama “17”, Tampilkan Makna Mendalam di Setiap Lagu

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis sejumlah single pasca kepergian Band Seventeen, Ifan Seventeen akhirnya meluncurkan album solo pertamanya yang berjudul “17”.

Album ini membawa makna yang sangat mendalam, menggabungkan perjalanan karier musik Ifan serta pengalaman pribadi yang penuh warna. Angka 17, yang menjadi judul album ini, bukan hanya sekedar angka, melainkan simbol perjalanan hidup dan musik Ifan yang tak terpisahkan dari masa kejayaan Band Seventeen.

Baca Juga : Chitraspati Hadirkan Single Terbaru, “Manusia Paling Indah”, Menyentuh Hati

Ifan Seventeen dalam keterangan tertulisnya, Selasa, (18/2/2025), menjelaskan bahwa angka 17 memiliki arti yang sangat spesial baginya. Bagi Ifan, angka tersebut menjadi penghormatan terhadap nama Band Seventeen yang telah membentuk kariernya.

“17 ini merupakan angka yang sangat bermakna untuk saya. Selain makna Band Seventeen yang selalu saya bawa sebagai penghargaan terhadap nama Seventeen atas segala yang sudah saya raih, album ini juga bercerita tentang lika-liku dan warna-warni perasaan yang dirasakan remaja di usia 17,” ujar Ifan.

Ia juga menambahkan bahwa setiap lagu yang ia rilis nantinya akan direncanakan pada tanggal 17, sebuah kebiasaan yang ingin ia teruskan sebagai bentuk pengingat atas perjalanan musiknya.

Baca Juga : Mocca Hadirkan Single Manis “Be My Bee” Sambut Hari Valentine

Album “17” ini bukan hanya sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah perjalanan emosional yang menggambarkan dinamika perasaan seseorang, terutama pada usia 17 tahun, penuh dengan kenangan dan pencarian jati diri.

Maseta Rilis Lagu “MARAH-MARAH”, Luapkan Emosi Cinta yang Relatable

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Maseta, penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta Timur, memilih cara berbeda untuk merayakan Hari Valentine pada 14 Februari 2025. Alih-alih merilis lagu cinta romantis seperti kebanyakan musisi lainnya, Maseta meluncurkan single bertajuk “MARAH-MARAH”.

Lagu dengan nuansa uptempo ini menyuguhkan kisah cinta yang penuh dengan keluhan dan luapan emosi, menunjukkan bahwa hubungan percintaan tidak selalu indah dan sempurna. Lagu “MARAH-MARAH” terinspirasi langsung dari pengalaman pribadi Maseta dalam menjalin hubungan yang tidak selalu mulus.

Baca Juga : Power Puff Boys Rilis Lagu “Temaram” dan Mini Series

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa, (18/2/2025), Maseta, mengungkapkan bahwa ketidaksinkronan antara dirinya dan pasangannya dulu menjadi sumber utama inspirasi lagu ini. “Waktu itu, gue ngeluh kenapa ya kita nggak sinkron hari-harinya. Terkadang gue yang bangun telat karena begadang, kadang dia yang begadang, dan seterusnya,” ujar Maseta.

Lagu ini menggambarkan dinamika hubungan yang penuh dengan perasaan kecewa, tetapi tetap ditulis dengan penuh kasih sayang.

Baca Juga : Setahun Tanpa Karya, Kini Weird Genius Mirilis Single “Desire”

“MARAH-MARAH” adalah single pertama Maseta setelah bergabung dengan label rekaman Sun Eater, yang terkenal dengan roster musisi besar seperti Hindia, .Feast, dan Lomba Sihir. Sebelumnya, Maseta terlibat dalam proyek kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later yang dirilis oleh Sun Eater pada 2021.

Power Puff Boys Rilis Lagu “Temaram” dan Mini Series

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sukses dengan single “Tinggal Sejenak” Desember 2024 lalu, Power Puff Boys kembali dengan karya terbaru berjudul “Temaram.” Lagu ini siap bikin pendengar baper, dan kali ini ada yang lebih spesial: Power Puff Boys juga merilis tiga episode mini series yang melengkapi cerita dari lagu “Temaram.”

Lagu “Temaram” bercerita tentang pertemanan antara dua orang lawan jenis yang selalu bersama, namun seiring waktu, si cowok mulai merasakan cemburu ketika cewek yang dia kira punya perasaan yang sama, ternyata memiliki cerita yang lebih dalam dengan orang lain.

Baca Juga : Setahun Tanpa Karya, Kini Weird Genius Mirilis Single “Desire”

Dalam cerita ini, sang cowok baru sadar bahwa dia hanya dibutuhkan ketika cewek itu sedang merasa kesepian, dan yang lebih menyakitkan, dia menyadari betapa bodohnya dirinya selama ini. “Single ini ngomongin tentang pertemanan yang penuh harapan dan akhirnya berujung pada kesadaran yang pahit,” terang Moha, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/2/2025).

Moha berharap “Temaram” bisa menjadi suara bagi mereka yang sedang terjebak dalam friendzone, sebuah tema yang memang banyak dialami banyak orang, terutama di kalangan anak muda.

Single “Temaram” sudah bisa didengarkan mulai 14 Februari 2025 di seluruh platform musik digital. Bagi yang lebih suka menikmati karya dengan visual, jangan lupa untuk cek video musiknya yang sudah tayang di channel YouTube MELODICA CORP.

Baca Juga : Manjakani Rilis Lagu “Nyali”, Temani Hari Kasih Sayang dengan Cerita Cinta yang Relatable

Mini series yang menjadi bagian dari cerita lagu ini juga menambah kedalaman narasi, membuat pendengar lebih terhubung dengan perasaan yang ingin disampaikan oleh Power Puff Boys. (*)

Dere Rilis Lagu “Mawar,” Menyentuh Perasaan Cinta dalam Pembukaan Album Kedua

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penantian dalam jatuh cinta, dengan segala kewaspadaan yang muncul karena takut akan patah hati, menjadi inspirasi utama bagi Dere dalam menciptakan lagu terbarunya, “Mawar.”

Dirilis pada (14/2/2025), lagu ini mengajak pendengar untuk merasakan berbagai perasaan cinta, dari harapan hingga keraguan. “Mawar” akan menjadi pembuka dari album kedua Dere yang akan datang, menawarkan nuansa baru dalam perjalanan musiknya.

Baca Juga : Setahun Tanpa Karya, Kini Weird Genius Mirilis Single “Desire”

Lagu ini mengangkat tema universal mengenai cinta dan kerentanannya. Dere menganalogikan perasaan waspada yang sering muncul saat jatuh cinta dengan bunga mawar berduri yang menawan.

Seperti bunga mawar, cinta bisa tampak indah dan menarik, namun terkadang juga membawa rasa takut dan kehati-hatian. Lagu ini, yang ditulis dan diaransemen oleh Dere bersama Mikha Angelo, menyuguhkan ritme yang lebih santai dan menenangkan, menciptakan suasana berbeda.

Dalam keterangan teertulisnya, Minggu, (15/2/2025), Dere, menyatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengharapan yang muncul secara alami dalam hubungan antar manusia. “Secara natural, pengharapan muncul kepada orang-orang yang datang dan pergi dalam hidup kita,” ujar Dere.

Ia juga menambahkan bahwa hubungan manusia selalu berkembang seiring waktu, dengan sebagian orang menjadi teman baik, sebagian lagi datang sebentar, dan ada juga yang setelah bertahun-tahun menjauh, bisa tiba-tiba dekat lagi.

Baca Juga : Yovie & Nuno Luncurkan Remake “Bunga Jiwaku” dengan Aransemen Baru

Tak hanya lagu, video musik “Mawar” juga telah dirilis dan menghadirkan eksplorasi estetika yang unik. Dere memilih menggunakan televisi tabung sebagai elemen visual dalam video musiknya, memberikan nuansa vintage yang menarik.

Video ini membawa pendengar pada pengalaman visual yang sejalan dengan perasaan yang ingin disampaikan dalam lagu, memperkaya makna dan suasana yang ada dalam “Mawar.” (*)

Jackson Wang Rilis Single Terbaru “High Alone” dan Video Musiknya sebagai Pembuka Album MAGIC MAN 2

WARTAEVENT.com – Jakarta. Jackson Wang, baru saja merilis single terbaru “High Alone”, bersamaan dengan video musik yang visualnya memukau. Lagu ini menjadi pembuka dari album terbarunya, MAGIC MAN 2, yang akan segera hadir di tahun 2025.

Sebagai lagu yang sangat introspektif, “High Alone” membahas tema-tema berat seperti kerentanan, kesepian, dan patah hati. Jackson Wang menuangkan perasaan mendalam yang menginspirasi lagu ini, dengan menyebutkan, “Luka terdalam seringkali bukan berasal dari musuhmu,”.

Baca Juga : Tilly Birds Luncurkan Single Nostalgia dengan Sound Fresh, “Retro-39”

Lagu ini menggambarkan bagaimana konflik internal bisa menjadi tantangan yang lebih besar daripada permasalahan eksternal. Lagu ini tidak hanya menggambarkan perjuangan personalnya, tetapi juga perkembangan emosional yang ia alami dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam “High Alone”, Jackson juga berperan sebagai co-writer, yang menambah kedalaman pada lirik yang sangat pribadi ini. Lagu ini menandai dimulainya babak baru dalam karier musik Jackson, sekaligus menjadi jembatan menuju album MAGIC MAN 2 yang lebih gelap dan penuh gejolak.

“High Alone” juga menandai kembalinya persona MAGIC MAN, yang pertama kali diperkenalkan pada 2022 dan sukses di tangga lagu Billboard. Album MAGIC MAN 2 direncanakan rilis tahun ini, akan dibagi menjadi empat babak yang menggambarkan perjalanan Jackson; berduka, memperlihatkan perasaan dan pengalaman batin yang lebih kompleks.

Untuk video musik (VM) “High Alone” memperkaya pengalaman pendengar dengan mengaburkan batas antara ilusi dan realita. Dalam video ini, Jackson berperan sebagai MAGIC MAN, menampilkan aksi handcuff escape di dalam air, yang menegangkan dan mendebarkan.

Baca Juga : Sabrina Carpenter Rilis Album Baru “Short n’ Sweet” dan Penampilan Spesial di MTV Video Music Awards

Dengan menggunakan dunia ilusi sebagai metafora, video musik ini menyentuh aspek penting dari industri hiburan dan kehidupan manusia pada umumnya, termasuk sudut pandang MAGIC MAN tentang perbedaan antara bagaimana sebuah pertunjukan dipersepsikan oleh publik dan manajemen. (*)

Setahun Tanpa Karya, Kini Weird Genius Mirilis Single “Desire”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Weird Genius, grup musik elektronik yang telah berkarya selama 9 tahun, kembali dengan karya terbaru mereka berjudul Desire, yang dirilis pada (14/2/2025) lalu.

Setelah vakum selama satu tahun tanpa rilisan original pada 2024, Weird Genius memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan refleksi dan memperdalam jati diri mereka sebagai grup musik elektronik Indonesia yang terus berkembang.

Baca Juga : Yovie & Nuno Luncurkan Remake “Bunga Jiwaku” dengan Aransemen Baru

Keputusan Weird Genius menambah Roy Leonard di akhir tahun 2023 membawa angin segar bagi grup ini, dengan mereka merilis Catalyst, sebuah proyek yang memperlihatkan sisi idealis mereka dalam berkarya.

Eka Gustiwana, dalam keeterangan tertulisnya, Sabtu, (15/2/2025), mengatakan bahwa Catalyst membawa Weird Genius meraih AMI Award pada 2024, menambah deretan prestasi mereka setelah sebelumnya memenangkan AMI Award berkat lagu Lathi pada tahun 2020.

Meski tak ada rilisan baru selama 2024, tahun tersebut dimanfaatkan dengan maksimal oleh Weird Genius untuk berkarya di atas panggung. Mereka menjalani ratusan penampilan, puluhan sesi workshop, serta mempererat komunikasi dengan penggemar, yang memperkaya proses kreatif mereka.

Baca Juga : Tama Yuri Hadirkan Single Baru “Jangan Menangis Lagi”, Cerita Tentang Toxic Relationship

Setelah satu tahun melakukan proses pendewasaan musikal, Weird Genius memulai 2025 dengan menghadirkan single terbaru mereka, Desire. Lagu ini menjadi pertanda dari perubahan arah musik yang sedikit bergeser, namun tetap menjaga elemen pop yang menjadi ciri khas mereka sejak awal berdiri.

Manjakani Rilis Lagu “Nyali”, Temani Hari Kasih Sayang dengan Cerita Cinta yang Relatable

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sukses dengan single debut “Berlayar” November 2024, pasangan folk asal Pontianak, Manjakani, kembali hadir dengan lagu kedua berjudul “Nyali” yang telah dirilis pada (14/2/2024), lagu ini menjadi suguhan segar, menggambarkan perjuangan seseorang dalam meraih hati orang yang dicintai.

“Nyali”, yang ditulis oleh gitaris Manjakani, Muhammad Taufan, dan di bawah naungan label rekaman demajors ini, mengangkat tema cinta yang penuh keberanian dan tekad. Lagu ini menceritakan tentang usaha keras seseorang untuk membuktikan bahwa ia layak menjadi pilihan hati, dengan penuh keyakinan dan semangat.

Baca Juga : Mocca Hadirkan Single Manis “Be My Bee” Sambut Hari Valentine

Proses rekaman lagu ini dilakukan di kota asal mereka, Pontianak, dan diproduksi oleh Ajung Anderson, yang sebelumnya juga menggarap album pertama Manjakani, Saura, dan akan terlibat dalam album kedua yang sedang dalam tahap pengerjaan.

Dengan struktur musik yang lebih nge-pop namun tetap mempertahankan unsur folk, “Nyali” menawarkan warna baru dalam katalog musik Manjakani. Lagu ini menggunakan birama 6/8 dan menawarkan melodi yang sederhana, mudah didengarkan, serta lirik yang catchy.

Sentuhan kedaerahan tetap terasa lewat petikan gitar dengan nuansa pentatonis Dayak yang muncul di bagian interlude.

Taufan, sang penulis lagu, menjelaskan bahwa “Nyali” merupakan representasi bagi mereka yang sedang menunggu kepastian dalam hubungan percintaan, khususnya bagi yang tengah menjalani masa PDKT. “Jadi kalau ada yang lagi PDKT, bisa unggah status, mention orang-nya dan pake lagu ini, hehe,” candanya, memberikan sentimen yang ringan dan relatable.

Baca Juga : Yovie & Nuno Luncurkan Remake “Bunga Jiwaku” dengan Aransemen Baru

Sementara itu, Nabilla, vokalis Manjakani, menyampaikan bahwa lagu ini sangat relevan dengan banyak anak muda yang sedang mengalami drama percintaan mereka. “Beberapa kali ‘Nyali’ sudah dibawakan saat manggung, banyak penonton yang mulai hafal dan ikut bernyanyi.

Lagu “Nyali” kini sudah bisa didengarkan mulai 14 Februari 2025 di seluruh platform streaming digital, termasuk Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik. Selain itu, video lirik dari lagu ini juga dapat ditemukan di kanal YouTube Manjakani Music. (*)

Ndarboy Genk Kolab dengan Hendra Kumbara di Single “Blong”: Reggae, Patah Hati yang Bikin Baper!

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ndarboy Genk kembali menghadirkan karya terbarunya melalui single berjudul “Blong” yang telah dirilis di seluruh platform streaming musik pada (11/2/2025) lalu. Video Musik (VM) “Blong” juga telah tayang di channel YouTube resmi Ndarboy Genk, (12/2/2025).

Lagu ini menandai momen nostalgia bagi Ndarboy Genk dengan kolaborasi spesial bersama Hendra Kumbara, yang pernah menjadi gitaris Ndarboy Genk sebelum memulai solo kariernya.

Baca Juga : Ndarboy Genk Merilis Single Terbaru “Bajirut” Nestapa Menghadapi Sakit Hati dan Kecewa

“Blong” adalah lagu yang menceritakan ekspektasi berlebihan terhadap seseorang, namun akhirnya realita tidak sesuai dengan harapan. Kata “Blong” diambil dari istilah sehari-hari yang berarti tertipu atau berharap sesuatu yang tak tercapai.

Daru Jaya, pencipta lagu sekaligus pentolan di balik Ndarboy Genk, menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat berharap lebih dari seseorang yang ternyata hanya nyaman sebagai teman. 

“Lagu ini juga saya ibaratkan seperti fenomena judi online, di mana banyak orang berharap menang besar tapi malah tertipu. Pesannya sederhana: jangan terlalu muluk-muluk dalam berharap,” ujar Daru, dalam keterangannya, Kamis, (13/2/2025).

Kolaborasi dengan Hendra Kumbara dalam “Blong” terasa spesial karena menggabungkan dua vokal utama dalam satu lagu. Selain itu, “Blong” juga menampilkan aransemen musik reggae, sebuah genre yang menjadi bagian dari perjalanan awal Daru ketika ia tergabung di band reggae Pingkel Standing di Semarang.

Baca Juga : Lagu Terbaru Ndarboy Genk “Sendiri”, Ekspresi Cinta yang Tak Terungkap

Nuansa reggae dalam “Blong” membawa warna baru bagi musik Ndarboy Genk, yang selama ini dikenal dengan sentuhan dangdut khasnya. Untuk lirik lagu “Blong” pertama kali dibuat dari bagian reff, sementara bridge-nya terinspirasi dari tren media sosial “ubur-ubur pecel lele”.

Ndarboy Genk berharap, selain menjadi lagu hits, “Blong” juga dapat turut mempopulerkan pecel lele Lamongan di seluruh Indonesia dan mendukung para pedagang pecel lele agar semakin berkembang. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version