Weaken Amorē Perkenalkan Dua Single Regae “Diamond” dan “Salvation”

WARTAMUSIK.com – Malang. Band Regae asal kota Malang, Jawa Timur, Weaken Amorē, memperkenalkan dua single debut “Diamond” dan “Salvation”, di Portic Coffee, Malang.

Dua lagu utama yang dirilis, “Diamond” dan “Salvation,” menjadi fokus dalam penampilan mereka, sekaligus menjadi salah satu langkah awal Weaken Amorē untuk memperkenalkan musik mereka ke khalayak yang lebih luas.

Bca Juga : Marcello Tahitoe Merayakan Kekuatan Transformatif Cinta Ke Dalam “Asmaralaya”

Setelah 30 Mei Weaken Amorē merilis demo “Salvation” dan “Diamond”, akhirnya mereka merekam ulang “Salvation” dan “Diamond” di AA Studio secara tracking pada 20 Juni 2024 dengan sound engineer Gigih Praseta. Rekaman tersebut tepat 15 hari setelah live perform mereka pada 9 Juni 2024 di Portic Coffee. Acara tersebut diprakarsai oleh MBS dan Sisi Kreatif.

Weaken Amorē kemudian merekam event tersebut menjadi format live video dan akan dirilis sebagai promosi terhadap dua demo mereka yang telah hadir di bandcamp sebelumnya. Pada acara live tersebut, Weaken Amorē tampil di tengah proyeksi hamparan bunga warna – warni di panggung, disertai klip visual yang begitu dreamy.

Baca Juga : Alumni JKT 48, Sisca Saras Perkenalkan Single Jujur nan Playful “Terbawa Suasana”

Weaken Amorē, adalah band reggae soul dari Kota Malang yang terdiri dari enam anggota, Pauline (Vokal), Hans (Gitar), Rama (Drum), Andi aka Mengci (Gitar/Siren), Reza (Bass), Alif (Gitar) yang terbentuk sejak 14 Januari 2024. (*)

  • Editor : Dimas H Prayogo

D.O.S.A Merilis EP “Swara Bergala Nostalgia” dengan Instrumen Post-Rock Skramz

WARTAMUSIK.com – Sragen. D.O.S.A, band Sskramz asal Sragen, Jawa Tengah, kembali menunjukkan eksistensinya dengan merilis EP terbaru mereka berjudul “Swara Bergala Nostalgia”.

EP  Swara Bergala Nostalgia menggali tema besar tentang bunyi post-rock yang membawa pendengar ke masa lalu, mengenang kesedihan mendalam, kematian, luka, dan duka. Selain isu 65 dan isu sosial injustice lainnya, isu mental health masih tersentuh di sini.

Baca Juga : Melanie Subono and PPK, Berhasil Hadirkan Konsep Baru Single Daur Ulang “Sedap Betul”

Lagu-lagu D.O.S.A terkait mental health menjadi media penghubung bagi pendengar yang mengalami kegundahan jiwa, dengan harapan bisa menjadi teman atas kesendirian dan luapan kesedihan serta amarah mereka.

Format D.O.S.A tetap mengusung post-rock skramz dengan tambahan spoken word, namun kali ini ada juga bagian instrumental dan lagu tanpa spoken word untuk menjaga variasi dan mencegah kebosanan pendengar.

Baca Juga : Drizzly Sajikan Aransemen Dream Pop dari Tembang Klasik Mocca “I Would Never”

Proses pengerjaan EP ini memakan waktu dua bulan, dimulai dari awal April hingga Mei 2024. Salah seorang personel band, Rendra, menjelaskan bahwa ada tantangan yang dihadapi, terutama proses take lead guitar yang harus diulang dua kali hingga mixing mastering ulang.

Itu semua karena ada penambahan riff lead gitar agar lebih padat. Dalam EP ini, aransemen D.O.S.A lebih variatif dengan banyak elemen tambahan yang membuatnya lebih catchy bagi pendengar. (*)

  • Editor : Dimas H. Prayogo

Terinspirasi Musik Era 80’s, Uap Widya Perkenalkan Single Terbaru ‘Last Right One’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi, song writer, dan music producer Uap Widya kembali merilis single terbarunya ‘Last Right One’ di tahun 2024 ini. Lagu ini memiliki sentuhan personal, makna tersendiri dan paling romantis yang pernah diciptakannya.

Hadirnya cinta yang tidak pernah disangka dan segala misteri yang dibawa semesta, membuat Uap Widya tidak lelah untuk berharap untuk percaya bahwa akan ada cinta terakhirnya, atau yakni ‘Last Right One’ baginya. 

Baca Juga : Uap Widya Merilis Single ‘Worth’ : Pesan Indah Menanti Cinta Dari Seseorang yang Diinginkan

Meskipun entah apa yang menjadi akhir dalam kisahnya, kisah cinta yang dirasakan oleh Uap Widya yang disampaikan melalui lagu ini membuktikan bahwa di satu sisi cinta mengajarkan arti sebuah perjuangan dan pengorbanan, di sisi yang lain cinta membawa banyak   harapan, keberanian, kebahagiaan, dan kejutan dalam hidupnya.

Lagu ini diciptakan Uap Widya dan Louise Mercy Eunice kembali lagi lewat telpon. Oleh karena Uap Widya & Dion Djokoadi, sosok yang juga jadi Produser bersama Uap untuk single ini, tumbuh dan terinspirasi oleh musik era 80an, seperti George Duke, Lee Ritenour dan Booker T. maka lagu ini tersaji dengan nuansa Soul 80s. 

Single ‘Last Right One’ membawa kembali sajian komposisi menjelajah dengan isian pas dengan instruments yang organic, berikut dengan sentuhan brass section dan strings. Lagu ini mengabadikan momen indah yang dialami oleh Uap Widya di kota tercintanya, Yogyakarta.

Baca Juga : Uap Widya Kembali dengan Single Penuh Kasih, ‘Be There For You’

Dalam pemilihan notasi vocal, Uap Widya mencurahkan rasa harapan yang telah ia taruh terhadap cinta terakhirnya dan mencerminkan betapa spesialnya lagu ini di hati Uap Widya.

ARTOTEL Wanderlust Hadirkan Konser More Than Jazz di Empat Kota

WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Wanderlust mempersembahkan ‘More Than Jazz Art: Java Tour 2024’, sebuah pertunjukkan musik Jazz dengan konsep yang unik, dimana setiap acara memadukan musik Jazz dengan kesenian lain.

Setelah sukses digelar selama tiga kali pada tahun 2023 di Barley & Barrel, ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta, More Than Jazz Art telah menciptakan dimensi kesenian yang berbeda selama eksis seperti: Splash painting di edisi pertama, abstract live painting di edisi kedua, hingga Sendratari Ramayana yang diiringi oleh musik Jazz di edisi ketiganya.

Baca Juga : Ramadhan Jazz Festival Bawa ‘Harmoni Cinta Negeri’ Berikut Harga Tiket dan Line Up

Menawarkan konsep yang khas tersebut, More Than Jazz Art juga menjadi ajang untuk networking antar sesama komunitas lokal Jazz. Kali ini More Than Jazz Art melebarkan sayapnya dengan hadir di kota-kota besar di Indonesia melalui More Than Jazz Art: Java Tour presented by ARTOTEL Wanderlust.

More Than Jazz Art: Java Tour mulai digelar di tiga  kota yaitu Semarang, Bandung, dan Surabaya pada tanggal 7, 8, dan 14 Juni 2024. Lalu, puncaknya More Than Jazz Art akan dilangsungkan di Yogyakarta pada tanggal 28 Juni 2024.

Venue yang dipilih pun merupakan properti-properti yang berada dibawah naungan Artotel Group, antara lain  ARTOTEL Gajahmada Semarang, de Braga by ARTOTEL, ARTOTEL TS Suites Surabaya, serta ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta.

Baca Juga : Black Lives feat. Raul Midón & Catherine Russel Dijadwalkan Manggung di Cully Jazz Festival

More Than Jazz Art : Java Tour menghadirkan deretan musisi yang sudah terkenal di belantika musik jazz lokal dan nasional, yaitu:

  • Line-up Semarang : Seteru Sunyi, Caravan Quintet, 23 Kuartet serta Flow Etnocussion.
  • Line-up Bandung : Arumtala, 5 Petani, Caravan Quintet, serta The Art of Jazz.
  • Line-up Surabaya : Dames Nababan, FjazzC featuring Andi Bayou, Livy Laurens, Sweet Swingnoff, dan Caravan Quintet.

Yang membuat spesial, pengunjung akan diajak untuk berpartisipasi menciptakan karya seni splash painting. Pengunjung bebas berekspresi menggunakan cat acrylic pada kanvas raksasa yang telah disediakan.

Lullaboy Persembahkan Single Terbaru ‘3 new words’ untuk Pendengarnya yang Menyentuh Hati

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Lullaboy dari RedRecords kembali ke asalnya dan mengedepankan identitas etniknya dengan single terbarunya ‘3 new words’.

Rilisan ini sangat bermakna dalam perjalanan karir penyanyi sekaligus penulis lagu Indonesia-Singapura,karena merupakan upaya pertamanya dalam menampilkan bahasa keduanya: Bahasa Indonesia.

Baca Juga : Aleksiah Menghibur Dirinya Dimasa Lalu Lewat Single Terbaru ‘24’

Setelah empat single pertamanya penuh dengan kesan yang dirilis di bawah label RedRecords, secara kolektif mengumpulkan 30 juta streaming yang substansial.

Kini Lullaboy siap untuk memikat hati pendengar sekali lagi dengan ‘3 new words’. Sebuah kepulangan yang menyentuh hati, single ini menampilkan dirinya yang memadukan identitas Amerika dan Singapura dengan sentuhan budaya Indonesia.

Pada intinya, ‘3 new words’ adalah ungkapan yang sangat personal; surat cinta melodi. Meskipun rilisan lagu lullaboy sampai saat ini seluruhnya terdiri dari lagu-lagu berbahasa Inggris.

Baca Juga : CACCIA Comeback Bersama Kara Chenoa, Merilis Singel Dansa Berjudul ‘Wish I Was Her’

Lagu ini, menghadirkan perubahan yang menyegarkan saat ia menggunakan Bahasa Indonesia untuk pertama kalinya dalam musiknya, menyajikan para pendengar dan penggemar di Indonesia – dan, kebetulan, juga di Malaysia. (*)

Uap Widya Kembali dengan Single Penuh Kasih, ‘Be There For You’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Di awal tahun 2024, penyanyi, songwriter, sekaligus music producer Uap Widya kembali merilis single terbarunya yang berjudul ‘Be There For You’.

Uap, sapaan akrabnya, menjelaskan, bahwa lagu ini pada dasarnya menceritakan sebuah bentuk kasih. Tapi mengasihi disini bukan berar harus selalu menyayangi dalam konteks pada pasangan, melainkan dukungan pada sahabat dan semua orang yang kita sayangi.

Baca Juga : Dillan Zamaita dan Mentari Novel Merilis Single ‘Nona’ Bernuansa Rock n Roll, 90–an

Dalam single ini, Uap memang sengaja menghadirkan musik yang bernuansa Pop dan Nashville yang memberikan kesan organik dan live karena adanya unsur gitar akustik. Hal ini juga sesuai dengan perjalanan karier Uap yang berawal dari memainkan gitar akustik sambil bernyanyi.

Video musik dari single ini juga telah dirilis dengan berkolaborasi bersama GoodFolks. Di video musiknya, dihadirkan sudut pandang lain dari makna ‘Be There For You’ dari lagu ini.

Edgar D. Alexander, partner bisnis Uap di GoodFolks didapuk menjadi produser di video musik single ini. Mereka juga menggandeng Baby Jovanca dan Mansya Harun sebagai lawan main Uap.

Baca Juga : Berisi Lima Trak Lagu, Aruma Merilis EP Berjudul ‘Bertumbuh’

Uap dan GoodFolks berharap lagu ini dapat menjadi penyemangat untuk menjalani kehidupan, khususnya menjadi pengingat bahwa kita dak pernah hidup sendirian dan akan selalu ada tempat untuk bersandar. (*)

Uap Widya Penyanyi dan Pencipta Lagu, Persembahkan GoodFolks Tempat Musisi untuk Berkarya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Uap Widya, penyanyi, pencipta lagu dan produser ini persembahkan GoodFolks tempat ngumpulnya para musisi untuk berkarya dan panggung memperkenalkan karyanya.

GoodFolks hadir dengan konsep terbaru untuk menadi salah satu tempat berkumpul dan hangout para musisi dan komunitas dari segala sisi yang ada di Jakarta dan sekitarnya. 

Baca Juga : VINI, Grup Band Asal Thailand Melepas Single ‘Teenage Lullaby’, Suatu Cara Melepaskan Dari Mimpi Buruk

Didirikan oleh Uap Widya bersama koleganya Edgar, GoodFolks diharapkan menjadi tempat yang bisa menjadi rumah musisi-musisi berbakat untuk tampil dan membuat berbagai macam event di dalamnya. 

“Aku percaya bahwa setiap musisi pasti membutuhkan tempat yang mereka anggap sebagai rumah untuk memperkenalkan karya mereka. Inilah yang kami dukung penuh lewat GoodFolks untuk akhirnya mereka dapat memperkenalkan diri mereka ke industri musik Indonesia,” lanjutnya.

Baca Juga : Penggemar K-pop Bersatu Menentang Greenwashing Merek Fesyen Mewah Selama COP28 Berlangsung di UEA

Bertempat di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, kedepannya, GoodFolks akan membuat banyak program untuk mendukung musisi, diantaranya: program bulanan yang menampilkan musisi baru yang fresh. Ini ditargetkan menjadi salah satu program unggulan dan sekaligus menjadi salah satu ciri khas dari GoodFolks.

VINI, Grup Band Asal Thailand Melepas Single ‘Teenage Lullaby’, Suatu Cara Melepaskan Dari Mimpi Buruk

WARTAMUSIK.com – Thailand. Grup band elektronik asal Thailand yang penuh bakat, terdiri dari Beam, Ply, dan Fhong, kembali dengan single terbaru mereka, berjudul ‘Teenage Lullaby’.

 Mereka dikenal karena campuran unik mereka antara musik dance yang penuh semangat dan emosional. Dalam langkah awal menuju fase baru bagi VINI, mereka membawa nuansa segar dan vibe di single ini.

Baca Juga : Livingroom Merilis Album Debut ‘are you free this summer’, Ekpsresi Musikal dan Emosi Generasi Muda

Dan single ‘Teenage Lullaby’, ini akan menjadi lagu utama dalam album pertama mereka berjudul ‘soirée,’ yang rencananya akan dirilis pada awal tahun 2024 mendatang.

Melalui musik elektronik dance (EDM) ini, mereka mengungkapkan pesan ketangguhan dalam gaya yang romantis. Menjelaskan situasi dimana seseorang merasa putus asa, yang tercermin dalam lirik ‘living nightmare’. 

Lirik tersebut penuh perasaan dan kedalaman emosi dalam ‘Teenage Lullaby’ adalah yang membuatnya begitu istimewa. Ini adalah hasil kerja sama dari semua anggota band dan produser, Boom. 

Keunikan lagu ini juga berasal dari upaya untuk membawa nada segar sebagai bagian dari fase baru dalam album perdana mereka. Lagu ini pertama diciptakan dengan menentukan nada yang mewakili awal era baru bagi VINI.

Baca Juga : Peringati Hari Ibu, D’CINNAMONS Ajak Pendengar Mengenang Kedekatan Sang Mama dalam Single Terbaru ‘Ma..’

“Kemudian merekam synthesizer, gitar, bass, dan mengembangkan melodi yang disumbangkan oleh anggota band dan produser, Boom,” pungkasnya. (*)

Penggemar K-pop Bersatu Menentang Greenwashing Merek Fesyen Mewah Selama COP28 Berlangsung di UEA

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Pada minggu pertama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP28 di Dubai, penggemar K-pop, termasuk fanbase di Uni Emirate Aarab (UEA).

Mereka menyerukan ke pemimpin dunia dan perwakilan industri fesyen untuk berhenti menggunakan bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam rantai pasok mereka. 

Baca Juga : Penggemar K-Pop dari Enam Kota Besar di Dunia Serukan K-Washing ke Brand Fashion Mewah Ini

Aksi daring global di media sosial ini berlangsung beberapa hari sebelum pertemuan Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim (UN Fashion Industry Charter for Climate Action) yang dijadwalkan di COP, dan dihadiri oleh para penandatangan Piagam serta perwakilan merek fesyen utama, termasuk grup LVMH dari Perancis.

Rumah fesyen mewah seperti Chanel dan Dior telah lama memiliki bintang K-pop untuk menjangkau pasar anak muda, terutama di Asia. Para penggemar menginginkan industri fesyen berhenti menyembunyikan komitmen iklim lemah mereka di balik para bintang.

Baca Juga : Summer Soul Kembali, Langsung Merilis Dua Single, Ini Kisahnya

“Sebagai penggemar yang berbasis di UEA, kami berharap dengan menyebarkan kesadaran tentang iklim dapat berkontribusi positif dan menginspirasi Carat (pengggemar Seventeen) dan penggemar K-pop untuk membicarakan isu ini,” ujar Shia, pengurus fanbase Seventeen UEA, salah satu partisipan dalam aksi. 

Menjadi Rangkaian IWJM, 70 Komunitas Jazz Hadir dalam Sarasehan KJI

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta. Sarasehan Komunitas Jazz Indonesia (KJI) Tahun 2023 ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian Indonesian World/Jazz Meting (IWJM).

Kajian ini merupakan ikhtiar mempertemukan seluruh stakeholder World/Jazz di Indonesia dengan rangkaian dimulai dari Konferensi, Workshop, Sarasehan, Showcase, Festival dan Networking.

Baca Juga : Berikut Enam Grup Musik Jazz yang Lolos Seleksi Tampil di Showcase IWJM

Tahun ini sarasehan akan berlangsung (17/11/2023) di RnB Jl. R.W. Monginsidi No.37 Yogyakarta mulai pukul 19.00 WIB. Gratis terbuka untuk umum.

Tempat sarasehan selalu di Yogyakarta dan mengambil waktu sehari sebelum event Ngayogjazz dengan pertimbangan karena selama ini Ngayogjazz lebih banyak memberi kesempatan komunitas Jazz daerah untuk tampil. Jadi   setelah sarasehan besoknya teman komunitas Jazz tampil di Ngayogjazz.

Baca Juga : Indonesian World Jazz Meeting Hadirkan Showcase dan Workshop Musik Jazz, Berikut Ini Para Pembicara Kompeten

Dipastikan ada 70 perwakilan komunitas jazz di Indonesia akan hadir. Ada yang dari Semarang ,Jogya, Bali, Bandung, Jakarta, Surabaya, Pekalongan, Magelang, Purwokerto, Solo, Kediri dan daerah lainnya.

Acara akan diisi perkenalan masing masing komunitas. Dialog dengan penyelenggara Festival Jazz dalam/luar negeri dan live band jam session.

Exit mobile version