Audi Kirana Lanjutkan Genre Pop Rock Di Singel ‘Great Like You’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Audi Kirana, yang beberapa bulan lalu merilis single debut bertajuk ‘Perfect’ kini merilis single keduanya dengan judul ‘Great Like You’. Di single kedua ini, Audi Kirana masih kembali mengusung genre rock karena sudah merasa cocok dalam karirnya.

“Saat pertama kali menulis lagu atau sekedar membuat lagu, aku selalu mencoba berbagai genre tapi tidak merasa menemukan kecocokan. Aku mendengar lagu dengan genre rock itu terasa seperti telah menemukan genre yang tepat,” lanjutnya.

Baca Juga : Senggigi Sunset Jazz Tahun Ini Sukses Bawa Line Up Lintas Generasi, Nadin Amizah Paling Ditunggu Penampilannya

Lagu ‘Great Like You’ yang ditulis oleh Audi ini berkisah tentang seseorang yang mencoba untuk menjadi seorang yang terbaik berdasarkan standard orang lain hingga menyebabkan dirinya kehilangan arti menjadi diri sendiri.

“Kisah ini berdasarkan pengalamanku saat mendengar seorang teman mendapatkan pencapaian yang luar biasa saat ada di usia yang hampir sama denganku. Itulah yang membuatku berpikir aku ingin menjadi ‘great like them’,” kisah Audi saat menjelaskan tentang latar belakang dipilihnya kisah ini.

Baca Juga : Single Ketiga Aruma ‘Hilang Kendali’ Bercerita Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

“Kita harus berusaha mencari sesuatu yang membuat diri kita hebat tanpa harus kehilangan siapa diri kita karena berusaha menjadi orang lain,” pesan Audi untuk para pendengar lagu ‘Great Like You’ ini. [*]

Single Ketiga Aruma ‘Hilang Kendali’ Bercerita Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis “Muak”, yang sukses meraih double platinum dan video musiknya di Youtube ditonton sebanyak 15 juta kali, serta ‘Ekspektasi’ di mana ia berduet dengan Raim Laode, kini Aruma kembali lagi dengan ‘Hilang Kendali’.

Dibanding kedua lagu sebelumnya yang mengambil melodi slow, single ketiga gadis kelahiran 3 September 2003 ini akan lebih on beat dan menonjolkan sisi pop.

Baca Juga : Rahara dan Danilla Hadirkan Single Multi-Intepretasi Dalam ‘Lagu Untuk Berdua’

Dengan nuansa yang berbeda dan keberanian Aruma untuk bereksplorasi, tentunya perilisan lagu ciptaan Iqbal Siregar dan Denis Ligia dari Juicy Luicy ini patut ditunggu.

“Awalnya, lagu ini dibawakan Juicy Luicy, ketika aku mendapat demonya. Saat Kak Keke Kananta (A&R Sony Music) menawarkan beberapa pilihan lagu kepadaku untuk dijadikan single ketiga, lagu “Hilang Kendali ini yang paling aku suka,” katanya.

Aruma menambahkan, karena lagunya lebih ngepop dari dua single sebelumnya, jadilah lagu ini diaransemen ulang untuk disesuaikan dengan karakter vokalnya. Berkat bantuan Kamga, karakter vokalnya di lagu ini bisa tersampaikan dengan baik.

Single ‘Hilang Kendali’ menceritakan saat kita menyukai seseorang, tapi orang tersebut memberikan kode-kode yang tak pasti. Namun, ternyata cuma kita aja yang punya rasa ke dia, sementara dia enggak.

Baca Juga : Konser Ronan Keating Live in Indonesia, Musisi Irlandia Ini Bawakan Lagu All The Hits of Ronan & Boyzone

“Lagu ini bukan untuk menyalahkan orang yang kegeeran karena diberi harapan. Siapa pun yang dapat sinyal- sinyal perhatian dari orang yang disukai pasti akan merasa bahwa perasaannya berbalas,” imbuhnya.

Aruma sendiri tidak menyangka bahwa, dalam perjalanan karier bermusiknya, sudah mencapai single ketiga. “Aku benar-benar nggak nyangka karier bermusik aku bisa semakin berkembang dan banyak yang mengapresiasi karyaku,” pungkasnya. [*]

Rahara dan Danilla Hadirkan Single Multi-Intepretasi Dalam ‘Lagu Untuk Berdua’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis empat single dengan dua single hasil kolaborasi bersama musisi terbaik Indonesia, grup musik Rahara kembali merilis single kolaborasi dengan Danilla. Single ini berjudul ‘Lagu Untuk Berdua’ dengan nuansa ballad.

Kolaborasi berawal dari Rahara yang sedang menulis lagu ini secara spontan saat sedang melakukan workshop. Saat selesai menulis lagunya, mereka semua sepakat jika lagu ini lebih cocok jika dinyanyikan berdua bersama seorang penyanyi wanita agar mendapatkan warna dan rasa musik yang lebih berwarna.

Baca Juga : AITHRIS Rangkum Fase Perjalanan Hidup Manusia Lewat Album ‘Re’

Itulah mengapa mereka memilih Danilla sebagai partner kolaborasi mereka kali ini. Danilla menurut kami adalah sosok yang paling tepat untuk jadi pengisi suara di lagu ini.

Dia punya karakter suara yang kita suka banget, manis namun sendu, menarik hati tapi menenangkan hati juga. Cocok banget dengan kisah dari lagu ini,” ungkap Agi Anggadarma.

Saat diajak oleh Rahara, Danilla langsung semangat, karena menurutnya, kolaborasi ini terasa seperti antar keluarga. “Karena proses rekaman sampai buat video klipnya diisi dengan banyak bercanda, saya merasa ini seperti kolaborasi musik antar keluarga,” ungkap Danilla.

“Selain itu, adanya sesi bercanda di balik lagu yang sebenarnya punya makna yang pahit dari nada-nada yang sangat manis, membuat saya semakin suka,” lanjutnya sambil tertawa.

Baca Juga : Senggigi Sunset Jazz Tahun Ini Sukses Bawa Line Up Lintas Generasi, Nadin Amizah Paling Ditunggu Penampilannya

Berbicara mengenai kisah dari ‘Lagu Untuk Berdua’ sendiri, Rahara mengungkap bahwa hal tersebut bisa jadi multi-intepretasi dari apa yang pendengarnya rasakan. Intepretasi yang berbeda akan dirasakan oleh dua sejoli yang sedang mencinta dan sedang bersama, sejoli yang mencinta tapi tidak bersama.

“Sejoli yang sudah tidak mencinta tapi masih memendam rasa, hingga sejoli yang masih mencinta namun sudah berbeda alam. Kita mendesain lagu ini agar bisa diinterpretasi menjadi berbagai makna,” jelas Kevin Pahlevi. [*]

Konser Ronan Keating Live in Indonesia, Musisi Irlandia Ini Bawakan Lagu All The Hits of Ronan & Boyzone

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Baru satu tangga nada saja berbunyi, penonton seisi di grand ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jum’at malam (18/08/2023) langsung histeris, dan memanggil nama Ronan Keating.

Tak hanya mampu membius ratusan penonton, konser musik Ronan Keating Live in Indonesia, musisi asal Irlandia ini pun berhasil mengajak menyanyi bersama pentolan grup musik Boyzone itu.

Baca Juga : Konser Ronan Keating Epic Friday, ‘Membius’ Penonton Seisi Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park

“Malam ini sangat spesial bagi saya, bisa tampil kembali di Jakarta, Indonesia. Indonesia adalah tempat yang bagus dan orangnya selalu tersenyun,” ucap Ronan Keating usai melantunkan lagu pertamanya.

Mengenakan setelan jas berwarna biru, Roanan Keating malam itu tampil kurang lebih selama dua jam dengan membawakan total 21 lagu, mulai dari hits 1999 hingga 2000-an.

Alhasil, para penonton pun seolah diajak bernostalgia dengan lagu-lagu mellow di era itu seperti ‘Baby Can I Hold You’, Isn’t it A Wonder, When You Say Nothing At All, If Tomorrow Never Comes, “I Believe I Can Fly”dan lainnya.

Malam itu pun, Ronan Keating duet bareng Putri Ariani—Golden Buzzer America’s Got Tealent 2023 dengan membawakan lagu berjudul ‘No Matter What’.

Baca Juga : Senggigi Sunset Jazz Tahun Ini Sukses Bawa Line Up Lintas Generasi, Nadin Amizah Paling Ditunggu Penampilannya

Sebelumnya, Putri Ariani pun tampil sukses dan memukau dengan suara khasnya yang tinggi. Ia malam itu membawakan lagu ‘can’t take My eyes of you’,  ‘Iwill Always Love You’ dan ditutup dengan ‘Loneliness’.

Melalui konser ini, ALL – Accor Live Limitless, program loyalitas gaya hidup dari Accor menambahkan rangkaian baru limitless experience redemptions bagi anggota ALL untuk menonton konser Ronan Keating secara eksklusif. [*]

Senggigi Sunset Jazz Tahun Ini Sukses Bawa Line Up Lintas Generasi, Nadin Amizah Paling Ditunggu Penampilannya

WARTAEVENT.com – Lombok. Sempat vakum digelar karena terkendala Pandemi Covid-19, tahun ini Senggigi Sunset Jazz kembali digelar pada Minggu (20/08/2023) lalu.

Berlokasi di Pantai Kerandangan, Kawasan Senggigi, Lombok, NTB, konser musik Senggigi Sunset Jazz 2023 sukses menghadirkan musisi lintas generasi mulai Kahitna, Melly Goeslaw, Nadin Amizah, Dikta Wicaksono, Mus Mujiono, Diskoria, Gitalia KDI feat Suradipa Project, dan Namone Saree,” katanya.

Baca Juga : AITHRIS Rangkum Fase Perjalanan Hidup Manusia Lewat Album ‘Re’

Nety Rusi, Ketua penyelenggara Senggigi Sunset Jazz mengatakan, Senggigi Sunset Jazz menghadirkan musisi lintas generasi. agar para penonton puas dengan beragam pilihan artis penampil.

“Di Senggigi Sunset Jazz selalu ada kesempatan menikmati musik, makanan, dan minuman lalu membawa pulang kenangan yang amat sulit dilupakan,” tambah Nety.

Sementara itu Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dalam pernyataanya di Jakarta, Selasa (22/8/2023), meyakini bahwa perhelatan dan festival dengan kualitas dan pengalaman berkelas dunia ini akan menghadirkan lebih banyak geliat ekonomi.

Senggigi Sunset Jazz 2023 merupakan salah satu festival musik yang diselenggarakan di destinasi wisata. Menparekraf berharap Senggigi Sunset Jazz memberikan kontribusi positif bagi daerah dengan mendatangkan wisatawan dalam maupun luar negeri.

Baca Juga : Tompi Beri Kejutan Penonton SCJ dengan Lagu Dangdut ‘Begadang’ Rasa Jazz, Ardito Justru Mendapat Kejutan dari Penonton

Mengusung festival di pantai, Senggigi Sunset Jazz tidak hanya menyajikan pertunjukan musik tapi juga ada festival kuliner yang menyajikan aneka kuliner nusantara seperti Pempek Pak Raden Palembang, Empal Gentong Haji Apud Cirebon, keripik sanjai Christine Hakim Padang, dan lainnya. [*]

AITHRIS Rangkum Fase Perjalanan Hidup Manusia Lewat Album ‘Re’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. AITHRIS lepas album pertamanya yang diberi judul “Re”. Soroti berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidup manusia, grup band beraliran ambient rock, AITHRIS, merangkum fase-fase kehidupan yang dijalani manusia dalam album perdana yang diberi judul ‘Re’.

Band ini beranggotakan Haris Albathoriq (vocal & manipulator), Aanslam (gitar & vocal layer), Mufid Ilham Putra Wisuda (gitar), Rakha Hanif Fakhar (bass & vocal layer), dan, I Komang Satya Agus Vidiyasa (drum).

Baca Juga : Tompi Beri Kejutan Penonton SCJ dengan Lagu Dangdut ‘Begadang’ Rasa Jazz, Ardito Justru Mendapat Kejutan dari Penonton

Tentang album ini, AITHRIS mengaku perlu menyelaraskan pandangan antara semua personel yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Bukan hanya dari sisi background genre musik tiap personel yang berbeda, melainkan juga pengalaman-pengalaman hidup yang dialami.

“Namun, perbedaan inilah yang membuat album perdana yang digarap di AA Studio Musik Malang ini makin berwarna. “Kami merangkum keluh kesah kehidupan dan berbagai peristiwa sosial yang dialami oleh masing-masing personel,” ujar mereka.

Dalam album yang diproduseri sendiri oleh Aanslam dan Mufid Ilham Putra Wisuda sebagai co-produser dan editor ini, “Re” merunut fase kehidupan, dari lahir hingga kehidupan setelah di dunia. Setiap lagu merangkum satu fase yang terjadi setiap 10 tahun hidup manusia.

Baca Juga : Mandark Secara Ekslusif Bersama Label Sun Eater Perkenalkan Album Solo Berjudul ‘Bada88’

Berisikan 8 lagu yang berkesinambungan, “Re” bercerita tentang hubungan antara seorang anak dengan orangtuanya, dimulai dari lahirnya seorang anak, masa kecil, remaja, dewasa, hingga kehidupannya berakhir.

Terdapat berbagai dinamika kehidupan dalam kehidupan seseorang, seperti bahagia, kenakalan remaja, egoisme, kehilangan, sampai penyesalan dan keputusasaan.

AITHRIS turut menggandeng Adiska untuk memberi warna yang berbeda dalam penggarapan album pertama mereka ini. Sementara itu, album ini dimixing oleh Aanslam dan Aditya Anggara, serta dimastering oleh Aanslam dan Wendi Arintyo.

Baca Juga : Dru Chen Merilis Album “Slower Life” Dru Chen Duet dengan Rangga Jones dan Gentle Bones

Bekerja sama dengan Fist Valley Records dalam distribusi digital album ini, AITHRIS berharap agar lagu-lagu dalam album “Re” dapat diterima masyarakat, memberikan inspirasi, dan mewarnai kancah musik di Indonesia.  [*]

  • Editor : Fatkhurrohim

Tompi Beri Kejutan Penonton SCJ dengan Lagu Dangdut ‘Begadang’ Rasa Jazz, Ardito Justru Mendapat Kejutan dari Penonton

WARTAMUSIK.com – Solo. Hadir dengan outfit sederhana, Tompi menjadi obat rindu warga Solo yang lama tak menyaksikan penampilannya. Berbalut kemeja lengan panjang hitam, celana biru dan memakai pet berwarna marun dirinya terlihat santai di panggung Solo City Jazz, Sabtu malam ((05/08/2023).

Tompi menyapa warga Solo yang telah menantinya dengan lagu pembuka ‘Sedari Dulu’ yang sontak membuat penontonpun histeris sembari meneriakkan namanya, Tompi. Alhasil, Tompi pun mengajak penonton untuk bernyanyi bersamanya.

Baca Juga : Yan Vellia, Bawa Campursari Rasa Jazz, Duo Folk Jungkat Jungkit Makin Matang dalam Bermusik

Pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini menghadirkan nomor hits lainnya seperti ‘Selalu Dengan Mu’, ‘Bawa Daku’. Tak elok rasanya jika tak membawakan lagu legendaris kota ini ‘Bengawan Solo’. Ini bentuk penghormatan dirinya terhadap kota ini dan pencipta lagu tersebut.

Hampir semua lagu yang dibawakannya malam ini diberikan improvisasi sehingga jadi sedikit berbeda. Apalagi tatakala Tompi menghadirkan lagu ‘Risalah Cinta’.

“Mau ya kalau saya bawakan lagu ‘Risalah Cinta’ untuk anda semua disini?”, ujar Tompi yang disambut riuh penonton. “Lho ini mau dinyanyikan apa nggak? Nggak suka sama band nya apa penciptanya?,” canda Tompi.

Baca Juga : Di Solo City Jazz, Soegi Bornean Bagi Bunga Mawar Merah ke Penonton dan Ingat Kampung Halaman

Seisi lapangan Pamedan pun turut bernyanyi bersama mengkikuti alunan suara Tompi yang dilanjutkan lewat tembang ‘Menghujam Jantung’. dii lagu penutup, Tompi juga menghadirkan kejutan lainnya.

Semula ia ingin membawakan lagu ‘Girl from Ipanema’ namun akhirnya dia ubah menjadi lagu ‘Begadang’ milik Bang H. Rhoma Irama. Mengalirlah lagu legenda tersebut dalam versi jazz yang unik lewat olah vokal Tompi dan menutup kehadirannya malam itu.

Yan Vellia, Bawa Campursari Rasa Jazz, Duo Folk Jungkat Jungkit Makin Matang dalam Bermusik

WARTAMUSIK.com – Solo. Sama seperti hari pertama, ‘local heros’ selalu dinanti oleh penonton Solo City Jazz yang berlangsung di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu malam (05/08/2023).

Ribuan penonton telah menanti penampilan Yan Vellia dan Jungkat Jungkit, yang tampil all out Sabtu malam itu di Solo City Jazz (SCJ).

Baca Juga : Di Solo City Jazz, Soegi Bornean Bagi Bunga Mawar Merah ke Penonton dan Ingat Kampung Halaman

Yan Vellia, malam itu berhasil memberikan warna lain. Tembang ‘Stasiun Balapan’ dalam versi lite dibalut jazz menjadi lagu mukadimah dan manjur untuk mengajak penonton ambyar bareng di panggung SCJ ke-12.

Tampil dengan balutan batik hitam dan merah, Yan Vellia—istri mendiang Didi Kempot ini melanjutkan penampilannya lewat lagu ‘Sewu Kutha’. Lagu ini berhasil membuat penonton nyanyi dan joget bareng.

Beginilah jadi jika panggung jazz di isi oleh “ambyar army” yang serta merta menyambut apapun yang ditawarkan oleh Yan Vellia. Kenangan akan sang legenda Didi Kempot seakan terwakili lewat karyanya yang ditampilkan di festival ini oleh sang istri dan keluarganya.

Penampil kedua, duo musisi folk-pop asal kota Bengawan ini, Jungkat Jungkit terlihat semakin matang dalam bermusik. Jungkat Jungkit yang beranggotakan Safina Nadisa (vokal, gitar) serta Said Abdullah (gitar) mengawali pertemuannya dengan lagu keren berjudul ‘Rain & Memories’.

Baca Juga : Musisi Lokal, Elizabeth Sudira Kuasai Audience, Pecas Ndahe Bikin Geer Penonton Solo City Jazz

Hantaran vokal Safina yang khas ini selanjutnya menghadirkan lagu ‘Lengkung Pelangi’, yang dilanjutkan dengan single ‘There B You’. Di lagu ini, Said memainkan ritmik blues yang kental dan mendapat aplause meriah dari penonton.

‘What Word’ dan sebuah lagu riang berjudul ‘Kuku’ jadi sajian lain keberagaman komposisi yang ditampilkan Jungkat Jungkit. Nadisa malam itu juga menceritakan latarbelakang kehadiran mereka untuk kali ke dua hadir di SCJ.

Baca Juga : Dibalut Genre Pop-Punk, KARIN Project Merilis Single Debut ‘Wanita Gila’

Event Solo City Jazz ke 12 ini tak luput dari dukungan pihak sponsor seperti: Bank Aladin Syariah (Bank Digital Masa Depan), PT. KAI (Kereta Api Indonesia), PT. Pegadaian, Kopi Golda, Mie Sedap Cup, Bank Sinarmas Syariah, Air Mineral Eserce, Hexos, Wafer Get Git, Chef Camera dan Phalosa Indomedia. [*]

  • Editor : Fatkhurrohm
  • Photo : Indrawan Ibonk

Di Solo City Jazz, Soegi Bornean Bagi Bunga Mawar Merah ke Penonton dan Ingat Kampung Halaman

WARTAMUSIK.com – Solo. Apa yang dinantikan oleh penonton Solo City Jazz (SCJ) 2023 di Pamedan, Pura Mangkunegaran, Solo pada (04/08/2023) akhirnya kesampaian.

Hamparan luas depan panggung yang dipadati ribuan pengunjung seolah pecah tatkala trio Soegi Bornean yang digawangi oleh Fanny Soegiarto (vokal), Aditya Ilyas (gitar), dan Bagas Prasetyo (gitar) mulai hadir di panggung.

Baca Juga : Musisi Lokal, Elizabeth Sudira Kuasai Audience, Pecas Ndahe Bikin Geer Penonton Solo City Jazz

Trio asal Semarang yang terbentuk pada April 2019 ini, membuka panggung dengan intro tanpa menghadirkan sang vokalis. Setelah satu menit kemudian terdengar alunan lembut Fani Soegiarto yang kemudian di susul kehadirannya membuat riuh dari arah penonton di lagu pembuka berjudul ‘Pijar Raya.

Sebelum melanjutkan dengan lagu kedua, Fani sengaja mengambil jeda dan berucap sangat senang bisa hadir di kota Solo khususnya di ajang Solo City Jazz. “Seperti kebiasaan kami, kalo manggung akan ada bagi-bagi bunga,” ungkap Fani dan langsung saja memberikan beberapa tangkai mawar merah ke penonton.

Lepas jeda Fani kembali ke panggung dan mulai melantunkan ‘Semenjana’ kepada penonton. Ketika menghadirkan lagu ‘Bait Perindu’, sang gitaris Aditya Ilyas menceritakan, lagu ini dibuat untuk mengingat kampung halaman, selalu mengingat darimana kita berasal agar selalu membumi,” sebutnya.

Selanjutnya penontonpun disuguhkan single lainnya seperti ‘Saturnus’, ‘Aguna’ yang merupakan lagu yang baru dirilis tahun 2023 ini. “Lagu ‘Aguna’ ini mengingatkan kita semua untuk tetap selalu menjadi orang baik,” sebut Fani yang menggunakan terusan putih berdada rendah yang makin mengekspos kecantikannya.

Baca Juga : Dibalut Genre Pop-Punk, KARIN Project Merilis Single Debut ‘Wanita Gila’

Dalam kesempatan tersebut, secara bergantian para personil ini turun panggung untuk membagikan souvenir dan bunga kepada para penonton. Kehadiran Soegi Bornean akhirnya ditutup lewat tembang kuncian mereka yang berjudul ‘Asmalibrasi’. [*]

  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Indrawan Ibonk

Musisi Lokal, Elizabeth Sudira Kuasai Audience, Pecas Ndahe Bikin Geer Penonton Solo City Jazz

WARTAMUSIK.com – Solo. Musisi lokal Solo, Elizabeth Sudira dan Pecas Ndahe di hari pertama pembukaan Solo City Jazz (SCJ), Jum’at malam (04/08/2023) mendapat sambutan antusias para penonton lewat tembang hits mereka yang mellow dan jenaka.

Eliszabeth Sudira yang tampil dengan formasi yang cukup lengkap, berhasil menguasai audience untuk ikut bersenang-senang mengikuti lagu-lagu yang dihadirkannya.

Baca Juga : Dibalut Genre Pop-Punk, KARIN Project Merilis Single Debut ‘Wanita Gila’

Tembang ‘Sukaria’ menjadi pembuka kehadirannya dan dilanjutkan dengan lagu Chrisye ciptaan Yockie Suryo Prayoga dan Junaidi Salad yakni ‘Juwita’.

Elis sapaan akrabnya, malam itu banyak membawakan lagu-lagu ciptaannya yang sudah cukup di kenal warga Solo sendiri. Elis yang tampil kali kedua di SCJ ini mengatakan bahwa SCJ 2018 adalah panggung besar pertamanya sejak dirinya berkarir. Dikesempatan tersebut Elis mampu menciptakan tembang manis berjudul ‘Kota Solo’.

Lewat aransemen dan penampilannya yang sempurna, Elis mampu mengangkat animo penonton malam kemarin. Berturut turut lagu ‘Pasti Pulang’, ‘Bukan Main Main’, ‘Lebih Berarti’ dan ‘Pesona’ yang dibawakan secara medley cukup menunjukkan kualitas dirinya.

Dirinya juga menghadirkan lagu ‘Tanah Kelahiran’ sebagai tembang anyar dan baru saja dirilisnya. Panggung SCJ lagi-lagi menjadi saksi sejarah kiprahnya, dimana lagu ini jadi kali pertama dihadirkan secara live.

Baca juga : Rayakan Hari Persahabatan, Christabel Annora Kolaborasi dengan Steffani BPM Lewat Karya ‘A Friend Like You’

Dikesempatan yang sama di hari pertama SCJ, penampilan musik humor Pecas Ndahe menjadi sajian unik panggung jazz kal ini. Pecas Ndahe banyak membuat geer penonton lewat sajian musik dan celoteh mereka.

Event Solo City Jazz ke 12 ini tak luput dari dukungan pihak sponsor seperti: Bank Aladin Syariah (Bank Digital Masa Depan), PT. KAI (Kereta Api Indonesia), PT. Pegadaian, Kopi Golda, Mie Sedap Cup, Bank Sinarmas Syariah, Air Mineral Eserce, Hexos, Wafer Get Git, Chef Camera dan Phalosa Indomedia. [*]

  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Indrawan Ibonk
Exit mobile version