Begini Cerita Nadya Fatira Tentang Lagu “Come Walk With Me”

WARTAMUSIK.com – Jakarta.  Lagu berjudul “Come Walk With Me” merupakan lagu andalan dalam mini album berjudul “The Other Side” dari Nadya Fatira. Lagu tersebut menjadi materi baru yang dbuat sebagai lagu pembuka jalan buat 4 lagu remake lainnya.

Nadya menceritakan, lagu “Come Walk With Me” dari segi lirik dan music lebih fresh karena tercipta dari hasil pemikirannya saat ini.

Baca Juga : Mini Album “The Other Side“ Berisi 5 Track Lagu Ini Ungkap Jatidiri Nadya Fatira

Untuk lagunya sendiri menceritakan tentang suatu hubungan yang sangat memungkinkan adanya perbedaan. Namun perbedaan itu yang akhirnya saling menguatkan hingga terjadi hubungan yang baik.

“Karena kan ada dua kepala, dua hati, dua raga, enggak mungkin selalu selaras dan harmonis, jadi di lagu ini mereka saling menyadari adanya perbedaan itu, dan berusaha untuk menyatu,” rinci Nadya terkait isi pesan dari lagu “Come Walk With Me”.

Mini Album “The Other Side“ Berisi 5 Track Lagu Ini Ungkap Jatidiri Nadya Fatira

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dirilisnya mini album berjudul “The Other Side” dari Nadya Fatira menjadi penanda sebagai album ketiganya di tahun ini. Sebelumnya, Nadya pada tahun 2010 telah merilis full album bertajuk “My Story” dan “Pisces” di tahun 2020.

Untuk mini album “The Other Side” yang berisikan 5 track lagu ini dan album “Pisces” dirilis di bawah naungan bendera label rekaman Universal Music Studio.

Dalam 5 track lagu tersebut, 4 diantaranya merupakan lagu lama yang di-remake atau diaransemen ulang, ditambah satu buah lagu baru berjudul “Come Walk With Me”.

Baca Juga : Cinta Tapi Beda Agama, Mahen Tambahkan Instrumen Gereja dan Arabic di Single Terbaru “Seamin Tak Seiman”

Ide pembuatan mini album ini berawal dari Nadya Fatira yang ingin nge-remake 4 lagu yang sempat dirilis dalam rentang waktu 2012-2013, dimana ke 4 lagu tersebut awalnya dibuat untuk kepentingan soundtrack film “Lekas Pulang” dan “Bintang Yang Meredup”  “Kata Hati” dan “Bila”.

Nadya Fatira mengatakan, karena 4 lagu itu sudah bercerita tentang cinta, maka ia menulis 1 lagu baru untuk menggenapi proyek mini album ini. Terciptalah “Come Walk With Me” untuk melengkapinya.

GCI Music Publisher Adakan Album Kompilasi Band Rock Seindonesia, Ini Cara Mendaftarnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Pandemi Covid-19 belum kunjung usai, industri musik tanah air harus tetap kreatif agar tetap bertahan dan menunjukan jatidirinya bahwa masih produktif. Untuk itu, GCI Music Publisher di bawah naungan PT Genzy Cipta Indonesia bersama Chandra Digital menggelar Kompilasi Band.

Puguh Kribo, Direktur PT. Genzy Cipta Indonesia menuturkan, kolaborasi pelaku industri music ini memberikan peluang kepada grup dan atau band musik agar tetap produktif di tengah pandemi. 

Baca Juga : Gitaris Peraih Rekor Dunia MURI Indonesia, Kukuhkan GCI Bojonegoro

“Pihak publisher bersama Chandra Digital akan merilis pembuatan album mulai tanggal (27/05/2021) esok dan mentargetkan akan membuat antara 10-20 album fisik dalam bentuk CD,” ujar Puguh Kribo.

Diadakannya Kompilasi Band ini kata Puguh, bertujuan agar pemegang hak cipta atau pencipta lagu diharapkan dapat berkarya menciptakan lagu sendiri tanpa harus meng-cover, kemudian dapat diupload melalui publisher yang berbadan hokum, sehingga setiap musisi mendapat perlindungan royalti.

Musisi Singapura Dru Chen, Merilis Lagu Balada Romantis Bernuansa R&B

WARTAMUSIK.com – Singapura. Penyanyi dan penulis lagu yang menetap di Singapore, Dru Chen menulis balada romantis, lagu yang dekat dengan hatinya. 

Menyuguhkan pandangan yang mempesona dari Paris, Perancis dengan kedai kopinya dan fashion yang menawan, lagu R&B ini bercerita tentang menaruh hati pada suatu hal yang tidak pernah sepenuhnya dijamin.

Baca Juga : Ini Babak Baru Eksistensi dari Will Mara Sebagai Musisi

“It was written during a time of intense vulnerability, when life and love went through tumultuous ups and downs,” kata Dru.

Eiffel tower ditulis oleh Joel Tan dari Gentle Bones dan Dru Chen, dan diproduksi oleh Dru sendiri.

Baca Juga : Yovelo Isyaratkan Tidak Menyerah Melalui Single Debut “Setitik Senyum”

Syairnya tenang dan intim, kontras dengan paduan suara yang ramai membuat kita merasa seperti sedang merayakan cinta, terutama dengan nyanyian Dru, “Pray you don’t let me go / ‘Cause who’s gonna catch me / When I fall for you”. 

Lagu ini bicara langsung dari hati – mendorong kita untuk membiarkan cinta, atau l’amoreux (kekasih) masuk ke dalam hidup kita. [*]

Ini Babak Baru Eksistensi dari Will Mara Sebagai Musisi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Will Mara, musisi yang terbilang cukup baru memulai karirnya di industri musik Indonesia, semakin membuktikan eksistensinya lewat karya-karya yang mendapatkan tempat spesial bagi para pendengarnya. 

Peran Will Mara sebagai produser, pencipta lagu, dan penyanyi memang semakin diperhitungkan setelah beberapa karyanya berhasil menembus top chart digital music platforms lokal maupun internasional.

Baca Juga : Yovelo Isyaratkan Tidak Menyerah Melalui Single Debut “Setitik Senyum”

Setelah cukup produktif dengan beberapa single seperti “Each Other” (2020), “Self-Love” (2020) dan beberapa singel lainnya, Will Mara berkomitmen untuk memberikan karya terbaiknya melalui sebuah EP yang dimulai dengan merilis lagu pertamanya di tahun ini, “chocolate” pada 21 Mei 2021.

Setelah berhasil menciptakan dan membawa lagu “Blue Jeans” (2020) bersama GANGGA menembus ke peringkat teratas Spotify Global Viral Chart, nama Will Mara pun semakin familiar di telinga para pecinta musik Indonesia.

Baca Juga : Ini VM Perdana Dreamgirls, “Falling In Love” Membernya Tampil Menggemaskan

Belum lagi, ia juga menciptakan hasil karya lain yang juga tidak kalah spesial bersama beberapa musisi lain seperti Mahen, Raissa Anggiani, dan Diastika.

Pencapaian-pencapaian ini membuat Will Mara semakin mantap untuk merilis karya lain dengan dirinya sebagai tokoh utama yaitu penyanyi, pencipta lagu, dan produser. [*]

Yovelo Isyaratkan Tidak Menyerah Melalui Single Debut “Setitik Senyum”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Yovelo Novali Paguno atau yang sering dipanggil Yovelo. Musisi yang telah menyelesaikan pendidikannya di Sydney, Australia, siap menyapa penikmat musik Indonesia dengan single debut yang diberi judul ‘Setitik Senyum’. 

Lagu ini sengaja dijadikan single debut oleh Yovelo karena ‘Setitik Senyum’ adalah lagu yang sangat personal untuknya. Lagu yang mengajak setiap orang untuk tidak menyerah. 

Baca Juga : Collabonation Konser Silaturahmi Ramadhan: Momen Kebersamaan Rindu Pulang

‘Setitik Senyum’ bercerita tentang seorang yang sempat menyerah karena harapan dan mimpinya telah pupus, namun dia menyadari bahwa itu bukan akhir dari segalanya dan masih banyak kesempatan lain yang menanti. 

Diperjalanan meraih kembali mimpinya ini, dia-pun belajar bahwa setitik senyuman dari diri sendiri terhadap sebuah masalah dapat memberikan ketenangan dan semangat untuk terus berjuang. 

Ini VM Perdana Dreamgirls, “Falling In Love” Membernya Tampil Menggemaskan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Setelah resmi debut, Girlband Dreamgirls langsung merilis Video Musik (VM) perdana yang berjudul ‘Falling In Love’ di berbagai kanal digital seperti Likee, YouTube, Instagram, Joox, Spotify, Langit Musik, dan Apple Music. 

Andrew Darmoko, pemilik VALF Entertainment dan Co-Producer MV Dreamgirls mengungkapkan, kehadiran girlband ini diharapkan membawa warna baru untuk industri music Indonesia dengan genre music yang baru dan berbeda dari kebanyakan.

Baca Juga : VM “Jakarta Hari Ini” Cerita Tentang Patah Hati

“Single pertama DREAMGIRLS membawa melodi Pop Indonesia, yang mana menjadi identitas mereka,” ungkap Andrew yang juga menjadi produser musik Clarice Cutie.

Tripov Hadirkan Lagu Kebangsaan Jiwa Kesepian dan Anxiety Berjudul “Dance Dance Dance”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tripov yang beranggotakan Jilie Kezia (vocals), Evan Asher (guitar & keys), Yoga Bagaspati (Bass & Beat) baru saja merilis single 2 berjudul “Dance Dance Dance” yang sudah dapat dinikmati di seluruh platform streaming digital.

Sebelumnya single mereka (All Day All Night) yang mereka rilis sempat menyedot perhatian banyak orang, diantaranya Tuan Tiga Belas, Igun Sudarmono dan Barry Maheswara.

Baca Juga : Tripov Memberikan Sentuhan Cinta, Acuh dan Cemburu di “All Day Night”

Begitu pula dengan single mereka yang terpilih dalam daftar lagu yang dikurasi oleh beberapa media baik lokal dan internasional. Dan yang menarik, mereka sempat memutar single pertamanya di TikTok dan dalam sekejap menarik banyak perhatian serta dibanjiri dengan komentar antusias.

Kali ini mereka merilis single kedua yang mereka buat berdasarkan kecemasan yang hampir setiap orang merasakannya. “Dance Dance Dance”, dapat dibayangkan sebagai sebuah judul lagu yang mengajak kita untuk menari dan bersenang-senang.

Namun jika kita perhatikan, lirik itu sendiri menceritakan tentang kita yang dituntut untuk menjadi sempurna agar bisa diterima dan diapresiasi oleh orang lain di era digital ini.

Karena itulah mereka mengemas lagu ini dengan riang dan gembira, agar melepaskan dari tuntutan yang membuat kita stress. Dan mengajak kita semua untuk bisa bersenang-senang meski hanya sendirian saja.

Baca Juga : VM “Tafsir Mimpi” dari The Panturas Libatkan Aktor Ine Febriyanti

Dengan gaya vokalnya yang santai, Jilie mencoba mengajak ikut bernyanyi bersama dengan lagu ini. Jadi kedengarannya menyenangkan dan kita bisa menikmatinya bersama. [*]

Teddy Lee Merilis Single “Warnai Hari Mu”, Pop Manis Korea Rasa Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Teddy Lee, musisi dan youtuber yang kerap mengcover lagu soundtrack drama Korea seperti “Reply 1988”, “Itaewon Class” “Descendant of The Sun”, “Hospital Playlist” dan lain-lain, merilis single berjudul “Warnai Hari Mu”.

Teddy Lee yang mahir bermain gitar dan menciptakan lagu ini ternyata memiliki istri orang Korea, itu sebabnya beberapa lagu yang di covernya berbahasa Indonesia.

“Sehari-hari saya memang berbahasa Korea di rumah karena istri saya orang Korea asli, tapi kalo diluar rumah saya biasanya ngomong dengan bahasa Indonesia,” ujar Teddy.

Baca Juga : Berikut Playlist Lagu Patah Hati Terbaik Agar Cepat Move On dari Mantan

Berbekal kemampuan bahasa Korea yang fasih, Teddy yang kini sudah memboyong keluarganya ke Indonesia ini, memutuskan untuk mengangkat tema Korea didalam karya-karyanya. 

Kini Teddy pun akhirnya merilis salah satu lagu yang diciptakannya sendiri yang berjudul “Warnai Harimu”, sebuah lagu yang ia dedikasikan khusus untuk sang istri tercinta.

Collabonation Konser Silaturahmi Ramadhan: Momen Kebersamaan Rindu Pulang

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sebagaimana anjuran pemerintah dilarang mudik, IM3 Ooredoo mempersembahkan Collabonation Konser Silaturahmi Ramadhan bertajuk Momen Kebersamaan Rindu Pulang yang diselenggarakan pada (09/05/2021) live di YouTube.

Dipersiapkan dengan seluruh protokol kesehatan yang ketat, #Collabonation Konser Silaturahmi Ramadhan memberikan pengalaman serta rasa yang berbeda dari konser-konser Collabonation sebelumnya. 

Baca Juga : Lagu ‘Angin di Lautan’ Tutup Kisah Collabonation CAMP The Series

IM3 Ooredoo mempu menghadirkan konser dengan suasana “rumah” sehingga dapat mengobati rasa rindu akan pulang ke kampung halaman melalui perjalanan cerita dan kolaborasi musik yang ditampilkan oleh Kunto Aji, Sal Priadi, Hindia, Yura Yunita, Petra Sihombing, Barasuara, dan Rendy Pandugo.

Fahroni Arifin, Senior Vice President – Head of Brand Management & Strategy of Indosat Ooredoo mengatakan, konser ini merupakan sebagai pengingat meskipun tidak bisa pulang ke kampung halaman, kita tetap dapat menjalin silaturahmi tanpa henti.

Exit mobile version