Merayakan Ulang Tahun, Plaza Indonesia Gelar Virtual Charity Concert – Pass The Mic

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Merayakan ulang tahun ke-31, Plaza Indonesia gelar konser amal secara virtual bertema 90s Dance Music Edition dengan tajuk “Plaza Indonesia 31st Anniversary Virtual Charity Concert – Pass The Mic”. 

Hasil penggalangan dana ini akan disalurkan melalui platform WeCare.id. upaya ini dilakukan sebagai bagian dari kepedulian Plaza Indonesia atas kondisi pandemi yang belum berakhir.

Baca Juga : Nadin Amizah Bicara Soal Takdir di Single “Seperti Takdir Kita yang Tulis”

Zamri Mamat, General Manager Marketing Plaza Indonesia menyatakan, sebagai bentuk kepedulian Plaza Indonesia atas kondisi pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, pihaknya mempersembahkan konser amal secara virtual ini.

Dalam momen ini pun Plaza Indonesia meluncurkan video bertema 90s Dance Music Edition—sebuah video konser amal hasil kolaborasi penyanyi Indonesia dan DJ. Melalui video tersebut mengajak berdonasi demi kesembuhan setiap orang yang terpapar Covid-19.

Nadin Amizah Bicara Soal Takdir di Single “Seperti Takdir Kita yang Tulis”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis album perdananya “Selamat Ulang Tahun” pada hari ulang tahunnya, Nadin Amizah kembali perkenalkan single terbaru berjudul “Seperti Takdir Kita Yang Tulis”.

Lagu ini ditulis liriknya oleh Nadin Amizah, dikemas dan digubah menjadi sesuatu yang indah dengan instrumen piano, keyboard, drum, guitar, dan bass.

Baca Juga : Lagu ‘Bertaut’ Milik Nadin Amizah Ditonton Lebih dari 18 Juta di YouTube dan 41 Juta di Spotify

‘Seperti Takdir Kita Yang Tulis’ ini menjadi singel pertama dan pembuka menuju rilisan mini album kelak yang berjudul “Kalah Bertaruh.”

Lagu Taruh menceritakan tentang kisah cinta belia yang penuh harapan. Namun, belum sampai di penghujung narasi, ternyata ada kisah lain dari perjalanan cintanya yang belum sempat diceritakan.

Jameson Connects Indonesia Rangkul Musisi Baru Unjuk Gigi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Pernod Ricard—perusahaan bergerak di industri wines dan spirits menjalin kerja sama dengan tajuk “Jameson Connects Indonesia” untuk menjaring dan mewadahi musik sehingga tercipta konektivitas talenta baru dalam meregenerasi pelaku musik di Indonesia.

Jameson Connects Indonesia ingin memberi kesempatan  dan menggugah gairah musisi pendatang baru dari seluruh lapisan masyarakat agar dapat terus berkarya dan unjuk gigi di tengah minimnya ruang pertunjukan musik pada masa pandemi ini. 

Program ini menyajikan beberapa bagian di antaranya, Band Submission, Hearing & Review Session, Virtual Showcase, dan perilisan album kompilasi yang berisi materi rekaman dari band terpilih.

Nantinya 3 band terpilih akan tergabung di dalam sebuah album kompilasi Jameson Connects Indonesia yang dirilis dalam format CD dan digital melalui label musik demajors. 

Jameson Connects Indonesia ingin memberi kesempatan  dan menggugah gairah musisi pendatang baru dari seluruh lapisan masyarakat.

Kompilasi tersebut juga turut menghadirkan kolaborasi antara 3 band terpilih dengan 3 musisi kenamaan Indonesia. 

Selain itu, 3 band terpilih juga diberikan kesempatan untuk memproduksi rekaman satu lagu baru yang akan dibiayai oleh Jameson Connects Indonesia, dan lagu tersebut sepenuhnya akan menjadi milik band itu sendiri. 

Jameson Connects Indonesia juga berkolaborasi dengan Nadya Natasha (Nadcil), seorang tattoo artist, dengan merilis sticker pack dan t-shirt yang akan menjadi souvenir komplimen. [*]

VM “Restu Waktu”, Kisah Suara Hati Anak Perantauan

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tepat pada hari Rabu, 31 Maret 2021, lagu “Restu Waktu” dari UN1TY dapat dinikmati secara eksklusif di Digital Streaming Platform seperti Spotify, iTunes, Apple Music, Joox, YouTube Music dan Langit Musik. 

Video Musik (VM) “Restu Waktu” sendiri premiere pada hari yang sama, pukul 19.00 WIB di kanal YouTube resmi UN1TY. VM ini sendiri disutradarai oleh Luthfi Aulia yang merupakan konten kreator Indonesia dan dibintang tamui oleh Fathia Izzati.

Baca Juga : Viral, UN1TY Boyband Lokal Raih Pengakuan Global di Amerika

Lagu “Reestu Waktu” bercerita tentang beberapa karakter yang mengalami keterbatasan jarak saat merindu dengan banyak hal yang serba terbatas terjadi di tengah pandemi. 

Dalam video musik kali ini akan mengaikaitkan satu benang merah yakni dialog tentang kerinduan dengan Bulan melalui visual yang cinematik. 

“Restu Waktu”, UN1TY berharap dapat menjadi penyambung perasaan dan memperpanjang sabar kalian semua yang masih belum dapat berkumpul dengan teman, rekan serta keluarga yang dirindukan. [*]

Breakfast with Resso: Seperti Apa Lanskap Musik Indonesia Pasca Covid-19?

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Industri musik di mana pun, termasuk di Indonesia, sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Resso, platform streaming musik sosial, meluncurkan inisiatif untuk diskusi berkala yang melibatkan pimpinan kunci di industri musik bertajuk Breakfast with Resso

Bincang kasual bertema “Lanskap Musik Indonesia Ke Depan : Akan Seperti Apa Wujudnya?” ini melibatkan beberapa tokoh di bidang musik seperti Dewi Gontha, Mahavira Wisnu dan Christian Bong. Mewakili artis ada Andien, Febrian Nindyo – HiVi! dan Gede Robi Navicula dari Bali.

Baca Juga : 3 Temuan Menarik Resso di Hari Musik Nasional

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pembicara kunci menyampaikan, pihaknya mengapresiasi pandangan dan masukan dari para pelaku industri musik dengan latar belakang yang beragam.

“Diskusi ini dapat dijadikan acuan dan referensi bagi pemerintah untuk menetapkan strategi dan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan produktifitas para pelaku ekonomi kreatif,” ungkap Menparekraf Sandiaga.

Reva Narendra Nyanyikan “Menunggu Fajar”, Charly Van Houten Jadi Produser

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Jatuh cinta adalah sebuah anugrah dalam kehidupan kita dan gejolak perasaan ketika menunggu balasan dari orang yang kita cintai, merupakan salah satu moment yang sangat emosional dalam perjalanan hidup.  

Setiap kita, hampir dipastikan pernah mengalaminya. Perasaan campur aduk, gembira, sedih dan serba salah selalu menghampiri, sampai kita mendapat jawaban dari sang  pujaan hati.

Baca Juga : “Selamat Datang di Ujung Dunia” Album Rasa Nano-Nano Tentang Jakarta dari Lomba Sihir

Perasaan itulah yang digambarkan oleh Charly Van Houten vokalis Setia Band dalam lagunya berjudul “Menunggu Fajar” yang dinyanyikan dengan penuh perasaan oleh pendatang baru dan bertalenta “Reva Narendra”

Sementara itu Charly sendiri bertindak langsung sebagai produser untuk lagu ini mengaku, merasa sangat cocok ketika lagunya dinyanyikan dengan suara khas Reva.  

Lagu “Menunggu Fajar” dari Reva Narendra ini sudah dapat dinikmati di YouTube dan semua platform musik digital.

Dibantu oleh KGS Ipul dalam proses arrangement musik di Studio Kanamusik Bandung, di dalam proses rekaman yang sangat menyenangkan.

Reva Narendra sendiri adalah seorang remaja yang masih kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, dengan suara dan sosok yang sangat simpatik. Reva sangat bersyukur bisa bekerja sama langsung dengan salah seorang pencipta lagu terbaik di negeri ini.

Baca Juga : Remix Menjadi Tren, Feel Koplo Meremix Lagu The Panturas “Gurita Kota”

Reva juga berharap, dengan dikeluarkannya single “Menunggu Fajar” ini, bisa memberi warna dan ikut serta menggairahkan industri musik Indonesia. 

Lagu “Menunggu Fajar” dari Reva Narendra ini sudah dapat dinikmati di YouTube dan semua platform musik digital dari tanggal (27/03/2021). “Semoga lagu ini dapat diterima dan mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia,” tutur Reva. [*]

“Selamat Datang di Ujung Dunia” Album Rasa Nano-Nano Tentang Jakarta dari Lomba Sihir

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ingin mendengarkan bagaimana Lomba Sihir bercerita dengan merdu tentang Jakarta. Melalui album baru bertajuk “Selamat Datang di Ujung Dunia” mereka mengisahkan seluk beluk Jakarta. Album ini berisi 12 track lagu.

Udu (Vokalis) menceritakan, dalam album ini bagaimana Lomba Sihir yang beranggotakan 6 anak muda yang tumbuh besar di Jakarta, mencurahkan pahit, manis yang mereka rasakan di sini.

Baca Juga : Ada Disko di “Apa Ada Asmara” Single Ke 2 Lomba Sihir

Untuk lagu di “Apa Ada Asmara” mereka bertutur tentang upaya pencarian cinta. Di album ini ada juga lagu-lagu tentang tekanan untuk segera menikah (“Semua Orang Pernah Sakit Hati”), frustrasi mengejar karier (“Polusi Cahaya”), amarah terhadap pemerintah (“Nirrrlaba”).

Jave Ajak Mari ‘Katakan’ Apa yang Kalian Rasakan

WARTAMUSIK.com – Bandung. JAVE!,  Band asal Bandung dengan personel Kevin (Vocal), Adijon (Bassist), Reza (Pianist) danRyan (Drummer) ini kembali merilis single anyar berjudul “Katakan”. 

Band ini sebelumnya pada tahun 2020 telah merilis 2 buah single lagu yaitu “Fantasi” yang dirilis pada tanggal 31 Januari 2020 dan “Menari Dengangku” yang rilis pada tanggal 26 Juni 2020. 

Baca Juga : “Ketika Kau Tiba”, Momen Ketika Dhie Harus Memikirkan Hidup Lain

Di tahun ini, dengan kondisi pandemi tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap konsisten dalam bermusik dan menghasilkan sebuah karya yang tepatnya pada tanggal 29 Januari 2021 dirilis dan dapat didengarkan oleh seluruh penikmat musik.

Katakan” ini bercerita tentang bagaimana pada saat ini tidak sedikit orang yang “tidak berani”dalam menyampaikan apa yang dia rasakan.

Single ke-3 “Katakan” ini adalah akhir cerita trilogy dari kedua single sebelumnya dan lagu ini merupakan karya keempat personel JAVE! dengan memasukan “selera” musik masing-masing personel.

Baca Juga : VM “Tafsir Mimpi” dari The Panturas Libatkan Aktor Ine Febriyanti

Katakan” ini bercerita tentang bagaimana pada saat ini tidak sedikit orang yang “tidak berani”dalam menyampaikan apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan dan juga  sebuah ketidakyakinan terhadap diri bahwa dirinya pantas untuk seseorang. 

Lagu ini mendorong banyak orang untuk mari “Katakan” dengan semua yang kamu rasakan untuk seorang yang kamu sayangi jangan sampai penyesalan terjadi dikarenakan kamu tidak berani “Katakan”. [*]

“Ketika Kau Tiba”, Momen Ketika Dhie Harus Memikirkan Hidup Lain

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penikmat music Ska-Punk di era 90-an, pasti mengenal sosok Dhie, vokalis dari Noin Bullet asal Bandung. Nama aslinya adalah Hadi Adjam. Kini ia merilis single terbaru yang diberi judul “Ketika Kau Tiba”.

Lagu tersebut ditulis oleh dirinya dan bercerita tentang sebuah cinta yang besar dari seorang ayah untuk sang anak. Dan lagu ini khusus didedikasikan Dhie untuk kedua buah hatinya tersebut.

Baca Juga : VM “Tafsir Mimpi” dari The Panturas Libatkan Aktor Ine Febriyanti

Dhie menjelaskan,  cerita dari lagu ini merupakan sebuah momen dalam hidupnya ketika memiliki seorang anak. Saat melihatnya pertama kali membuka mata, ia tahu harus memikirkan sebuah hidup yang lain. 

“Momen itu tidak bisa saya lupakan dan merubah sudut pandang saya tentang hidup dan kehidupan, bahwa ada sebuah kehidupan yang harus kita hidupi untuk tetap hidup,” jelas Dhie.

VM “Tafsir Mimpi” dari The Panturas Libatkan Aktor Ine Febriyanti

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai merilis “Tafsir Mistik”, The Panturas langsung melengkapinya dengan merilis Viedo Musik (VM) guna mendukung kuatnya unsur penceritaan dalam penulisan lagu tersebut.

VM ini memvisualkan, kisah legenda teror seekor kujang atawa leak aka vampir betina yang menyerang suatu pemukiman Priangan di masa paska perang kemerdekaan Indonesia. Ine Febriyanti menjadi tokoh antagonis yang saling terjebak dan menjebak.

Baca Juga : Single “Tak Lagi Sendiri”, Kisah Jatuh Cinta Geri dari Adiva

Bak film laga kuno, adegan pun tersaji begitu klasik. Kalian disuguhi aksi sinema yang memikat ketika seteru sang vampir dengan segenap warga akhirnya bertemu di tengah sebuah pesta yang telah direncanakan. 

Taring mencabik kulit, bercak darah menciprat di mana-mana, dan The Panturas mengiringi terciptanya teater pembantaian tersebut lewat alunan Melayu rock & roll gipsi yang meletup-letup. Di sanalah Nyai Kuyang berdansa kekenyangan.

Exit mobile version